Perkuat Komitmen Cegah Stunting, Dinas P3AP2KB Kobar Gelar Mini Lokakarya Digelar di Kecamatan Pangkalan Banteng

Foto Bersama pada Kegiatan Mini Loka Karya (Minilok) Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kecamatan Pangkalan Banteng di Aula Kantor Kecamatan Pangkal Banteng pada Rabu (21/05).

MMC Kobar - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melaksanakan kegiatan Mini Loka Karya (Minilok) Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kecamatan Pangkalan Banteng di Aula Kantor Kecamatan Pangkal Banteng pada Rabu (21/05).

Rapat ini dipimpin oleh Seketaris Camat Pangkalan Banteng, Hans Kamin. Hans menyampaikan bahwa Mini Loka Karya ini bertujuan untuk menggali permasalahan terkait Stunting di wilayah Kecamatan Pangkalan Banteng, mencari solusi, serta mengomunikasikan program-program dan kegiatan yang sedang maupun akan dilaksanakan.

(Baca Juga : Pemkab Kobar Telah Bentuk 19 Kampung KB di 6 Kecamatan)

“Rapat ini juga diharapkan dapat memperkuat komitmen dengan Dinas P3AP2KB dan KUA dalam pemberian surat rekomendasi kepada calon pengantin yang di bawah umur, serta mengoptimalisasikan kinerja Tim Pendampingan Keluarga (TPK) Kecamatan Pangkalan Banteng,” ujarnya.

Pembukaan pada Kegiatan Mini Loka Karya (Minilok) Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kecamatan Pangkalan Banteng di Aula Kantor Kecamatan Pangkal Banteng pada Rabu (21/05).

Kepala Dinas P3AP2KB Kobar yang diwakili oleh Pejabat Fungsional pada Bidang KB, Edy Darmawan menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan Focus Group Discussion (FGD) untuk mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Kecamatan Pangkalan Banteng oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK).

“Solusi nikah di bawah tangan yang selama sering ini terjadi memerlukan dukungan dari OPD terkait seperti Dinas P3PA2KB, Dinkes, pihak Kecamatan, aparat desa, Babinkatibmas, serta keterlibatan dari kedua belah pihak orang tua dalam memberikan edukasi tentang hambatan/permasalahan yang terjadi pada kondisi nikah di bawah tangan,” terang Edy.

Beberapa permasalahan yang berhasil diidentifikasi antara lain:

  1. Kendala dalam pencatatan dan pelaporan di aplikasi Elsimil SIGA akibat gangguan sinyal;
  2. Keterbatasan sumber daya manusia dalam pendampingan Keluarga Berisiko Stunting (KRS);
  3. Program Genting baru disosialisasikan dalam kegiatan Minilok ini;
  4. Menu Genting sudah tersedia di aplikasi Elsimil untuk data sasaran Baduta;
  5. Pendampingan balita gizi kurang saat rujukan ke rumah sakit masih terkendala pemahaman keluarga;
  6. Masih terdapat warga yang melakukan MCK di sungai serta enggan menggunakan kontrasepsi;
  7. Masih ditemukan sasaran ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK).

Hadir dalam kegiatan Minilokarya yaitu Bidang Keluarga Berencana (KB) pada Dinas P3AP2KB Kobar, Penggerak Swadaya Masyarakat Dinas PMD, Kapolsek Pangkalan Banteng, Danramil Pangkalan Banteng, KUA Kecamatan Pangkalan Banteng, dan TP PKK Se Kecamatan Pangkalan Banteng. (dhe/DP3AP2KB).

Kegiatan diskusai saat Kegiatan Mini Loka Karya (Minilok) Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kecamatan Pangkalan Banteng di Aula Kantor Kecamatan Pangkal Banteng pada Rabu (21/05).