DLH Kobar Turunkan Alat Berat Bersihkan Sampah di Jalan Padat Karya II Kumai

Alat berat Wheel Loader sedang memuat sampah ke dalam dump truck yang berada dilokasi jalan Padat Karya II Kecamatan Kumai. Jumat (3/1). Foto: dok. DLH Kobar

MMC Kobar - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Barat melaksanakan pembersihan sampah yang menumpuk di jalan Padat Karya II Kecamatan Kumai dengan menurunkan 1 unit alat berat berupa wheel loader dan 5 unit dump truck pada Jumat (3/1).

Selain itu menurut Kepala DLH Kobar melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 (PSLB3) M. Robiannor mengatakan untuk menangani sampah ada di Padat Karya II, pihaknya juga menurunkan personil sebanyak 15 orang yang terdiri dari sopir dump truck, operator alat berat, mandor dan tenaga kebersihan lapangan.

(Baca Juga : 3 Kejadian Pohon Tumbang Dalam Sehari, TRC BPBD Sigap)

"Selain alat berat, kami menurunkan 15 orang personil yaitu sopir dump truck, operator alat berat, mandor dan tenaga kebersihan lapangan," ujarnya.

Ditambahkan pula penumpukan sampah tersebut terjadi karena masih kurangnya kesadaran warga dalam membuang sampah di TPS, sehingga mereka membuang sembarangan.

"Kami sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh sebagian warga yang masih kurang sadar membuang sampah pada tempatnya. Menurut informasi yang kami terima bahwa selain pengendara roda 2 juga ada warga yang membuang menggunakan angkutan roda 4 atau lebih, sehingga volume sampah yang dibersihkan cukup banyak. Seharusnya kalau volume sampah yang dibuang cukup banyak silakan membuang langsung ke TPA, kalau tidak ada angkutan bisa menggunakan jasa angkutan sampah untuk wilayah Kumai," imbuhnya. 

Upaya pembersihan sampah di jalan Padat Karya II, Kumai tersebut berhasil dikumpulkan kurang lebih 60 ton sampah dan selanjutnya diangkut ke Tempat Pemprosesan Akhir (TPA), jalan Translik, Desa Pasir Panjang. 

“Sejak pagi hari petugas mulai bekerja membersihkan sampah-sampah itu untuk dibuang ke TPA yang ada di Desa Pasir Panjang. Diperkirakan jumlah tumpukan sampah sebanyak 60 ton,” kata Robiannor.

Tumpukan sampah di jalan Padat Karya II tersebut tentunya selain mengganggu unsur estetika juga sangat mengganggu dan mencemari lingkungan sekitar, padahal dampak yang ditimbulkan selain bau yang tidak sedap juga rentan terhadap tertularnya penyakit karena banyak sumber bibit penyakit yang ada ditumpukan sampah tersebut.

"Mereka asal buang saja, padahal dari segi keindahan atau estetika tidak layak dan juga rentan tertular penyakit bagi para pengendara yang melintas di jalan tersebut," pungkasnya. (DLH Kobar/karlan08)