Dinas P3AP2KB Kobar Gelar Rakor TPPS, Fokus Tingkatkan Kapasitas Tim Pendamping Keluarga
- penulis DP3AP2KB Kobar
- Selasa, 20 Mei 2025
- dibaca 60 kali

MMC Kobar - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan dan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kabupaten yang dilaksanakan di Aula Sangga Banua Kantor Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat pada Selasa (20/05).
Rakor TPPS dilaksanakan dalam rangka Penguatan Pendampingan Keluarga Resiko Stunting (KRS) melalui Peningkatan Kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK). Rakor di pimpin oleh Wakil Bupati Kobar, Suyanto selaku Ketua TPPS Kobar.
(Baca Juga : Pengumuman Pemenang Lomba Logo HUT ke-61 Kobar)
Kegiatan ini hadiri Kepala OPD, Ketua TP-PKK, Ketua IPeKB, Ketua IBI Cabang Pangkalan Bun, Tenaga Gizi pada 7 Puskesmas Wilayah Lokus Stunting, dan Seluruh Tim Pendampingan Keluarga (TPK) seluruh wilayah.
Dalam sambutan Wabup Suyanto, menyampaikan bahwa pentingnya peranan dalam pola asuh orang tua terhadap anak untuk tumbuh kembang dari awal masa kehamilan hingga setelah di lahirkan ke dunia.

“Pasangan usia subur yang baru menikah juga harus merencanakan keluarga dengan baik dari mulai menentukan jumlah anak yang di inginkan dan juga jarak kelahiran anak," ujarnya.
“Harapan saya dengan adanya Rakor TPPS Kabupaten ini menjadi sinergi dan kolaborasi yang aktif dalam memberikan Pencegahan Stunting untuk di Kabupaten Kotawaringin Barat,” tambahnya.
Kepala Dinas P3AP2KB Kobar, Agus Basrawiyanta menyampaikan, pendampingan Keluarga Resiko Stunting (KRS) dilaksanakan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) dengan kelompok sasaran Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting diantaranya Ibu Hamil, Ibu Nifas & Ibu Menyusui, Baduta Usia 0 – 23 Bulan, Balita Usia 24 – 59 Bulan, Remaja Putri, dan Calon Pengantin.
“Cara pendampingan melalui Sidak Stunting yaitu Seleksi (seleksi dan kenali sasaran), Dampingi (Edukasi dan Motivasi Keluarga), dan Aksi (Segera bertindak jika ada masalah),” Jelas Agus Basra.
Materi Rakor disampaikan mengenai Program Quick winn KemendukBangga diantaranya Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Ai Super Apps Keluarga Indonesia, dan Lansia Berdaya.
Pada sesi diskusi membahas mengenai usulan data balita yang akan mendapat program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) oleh TPPS Kabupaten. Balita yang diusulkan adalah balita hasil pengukuran penimbangan dengan kondisi pendek dan sangat pendek, balita Berat Badan (BB) kurang, balita gizi kurang, dan Balita tidak ada kenaikan BB.
Usulan data tersebut diutamakan pada wilayah lokus desa/kelurahan stunting dengan data EPPGBM terbaru. Program tersebut bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan status gizi Balita bermasalah gizi melalui PMT sesuai standar yang ditetapkan oleh juknis dan dan prevalensi stunting di Kobar Barat menurun. (dhe/DP3AP2KB)
