SDIT Al Manar Kunjungi TPA Translik Dalam Kegiatan Outdoor Study

Kabid PSLB3 - DLH Kobar M. Robiannor berfoto bersama dengan para siswa dan wali kelas SDIT Al Manar Pangkalan Bun dalam kunjungan ke TPA Translik Desa Pasir Panjang pada Senin (17/02). Foto: dok. DLH Kobar

MMC Kobar - Rombongan siswa SDIT Al Manar Pangkalan Bun yang berjumlah 110 siswa yang dipimpin wali kelas mereka melaksanakan kunjungan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Translik yang berlokasi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat dalam kegiatan Outdoor Study pada Senin (17/02) dengan mengusung tema "Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri".

Kunjungan tersebut diterima oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Bambang Djatmiko Trikora yang diwakili oleh Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 (PSLB3) M Robiannor beserta jajarannya.

(Baca Juga : Bulan Puasa, Disdukcapil Jemput Bola ke Desa Kumpai Batu Bawah)

Kegiatan outdoor study tersebut bertujuan mengenalkan kepada para siswa mengenal lebih dalam tentang Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang notabene masih belum banyak diketahui oleh para siswa khususnya bagi siswa tingkat sekolah dasar.

Menurut Wali Kelas SDIT Al Manar, Sri Maulidiyah mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan program SDIT Al Manar yang salah satunya mengunjungi TPA Translik.

"Kami berharap dengan kegiatan ini para siswa yang belajar di sekolah kami dapat mengenal lebih dalam apa itu TPA dan bagaimana proses pengolahan sampahnya," ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut para siswa diajak melihat secara langsung proses pengolahan sampah di TPA Translik dimulai dari penimbangan sampah yg masuk, pemilahan sampah, proses pengomposan, proses pengolahan di kolam lindi, dan proses di sel sanitary.

Sedangkan menurut Kepala DLH Kobar yang diwakili Kabid PSLB3, M Robiannor saat ditemui di lapangan beliau menjelaskan bahwa TPA Translik ini merupakan TPA ramah anak.

"Dalam pengelolaan sampah di TPA Translik semua proses yang kami jalankan mengikuti aturan dan prosedur yang sesuai dengan sistem pengelolaan sampah berbasis sanitary landfill sehingga TPA Translik bisa dikatakan TPA yang ramah anak," papar Robi.

Disampaikan pula bahwa sampah bukanlah nilai akhir dari barang yang sudah tidak terpakai namun jika dikelola dengan baik dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) maka dari sampah bisa menjadi pundi-pundi rupiah.

"Sampah-sampah yang dihasilkan dari rumah tangga dan lainnya jika dikelola dengan baik maka bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Kami DLH Kobar melalui mitra Bank Sampah Induk (BSI) Berkah Jaya Plastindo beserta unit-unit bank sampah yang ada di tiap-tiap kelurahan dan desa selalu mengkampanyekan program menabung sampah. Apabila para siswa sejak dini diajarkan mengelola sampah dengan cara menabung sampah maka pada saat dewasa nanti akan dapat memahami bagaimana dari sampah dapat menjadi barang berhasil guna dan bernilai guna," pungkasnya.

Di akhir kegiatan diberikan cinderamata oleh Kabid PLSB3, M Robiannor kepada perwakilan siswa. (dlh.kobar/karlan08)