RRI Net, Inovasi Digital Tonton Apa Yang Anda Dengar

Direktur Utama LPP RRI M Rohanudin menyampaikan kata sambutannya dalam perayaan HUT LPP RRI ke-73 bertemakan “Dari Sini Indonesia Masih Ada” di Gedung Utama RRI, Jakarta, Rabu pagi (12/9). (AYH)

Jakarta, Kominfo - Era digitalisasi disikapi secara cerdas oleh Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP-RRI). Melalui inovasi RRI Net, bertepatan dengan Peringatan Hari Radio Nasional dan Ulang Tahun ke-73 RRI, memanjakan pendengarnya dengan aplikasi dan fitur yang memungkinkan pendengarnya menonton siaran radio secara online. 

Direktur Utama LPP RRI Mohammad Ruhanudin mengungkapkan radio pertama di Indonesia ini telah beradaptasi seiring perkembangan digitalisasi ini. Sebelumnya, inovasi RRI Play sudah dua kali menyabet penghargaan internasional sebagai aplikasi radio terlengkap. Kini RRI Net menampilkan fitur radio visual dengan tagline ‘Tonton Apa yang Anda Dengar’.

(Baca Juga : Safari Ramadhan di Aruta, Bupati Serahkan Dana Hibah )

“Ini merupakan bukti empiris terobosan teknologi digitalisasi bagi RRI sekaligus kado istimewa memasuki 73 tahun ini. Salam semuanya bagi karyawan-karyawati yang terus berkreasi,” kata Ruhanudin saat memberikan kata sambutan dalam perayaan HUT RRI ke-73 “Dari Sini Indonesia Masih Ada” di Gedung Utama RRI, Jakarta, Rabu pagi (12/9).

Inovasi demi inovasi telah dicanangkan radio siaran yang pertama kali menyuarakan Kemerdekaan Indonesia pertama kalinya 73 tahun silam. Visualisasi radio tanpa menjadi televisi menjadi bekal RRI untuk memenuhi permintaan publik. RRI Net dalam setiap siarannya bisa diakses melalui video live streaming.

Dirut RRI juga mengapresiasi atas kerja keras dari angkasawan, angkasawati, yang masih menjaga keutuhan LPP RRI di tengah era persaingan global ini. “Ada satu kata marilah kita viralkan virus-virus positif sehingga pelangi di nusantara ini tetap terjaga karena kita memang sebagai media gatekeeper Pancasila UUD 1945 Bhineka Tunggal Ika dan NKRI,” lanjut Rohanudin. 

Swara Kencana dan Tiga Bintang

Selain peluncuran RRI Net, Pemenang Suara Kencana 2018 juga diumumkan. Swara Kencana sendiri merupakan penghargaan kepada kreativitas insan radio republik Indonesia baik lembaga penyiaran publik maupun swasta.

“Itu sekaligus untuk bagaimana untuk membuktikan kreativitas dan kepedulian angkasawan RRI dan angkasawan radio swasta dan komunitas kita rangkul untuk berinovasi, jadi setiap tahun ada suara kencana untuk tahun ini ada 70 lebih dari radio swasta,” pungkas Nurhadin selaku ketua panitia acara perayaan HUT ke-73 “ Dari Sini Indonesia Masih Ada”.

Penghargaan Swara Kencana 2018 diberikan untuk kategori Buletin Berita kepada RRI Surabaya; Iklan Layanan Masyarakat (Rafika FM Semarang); Siaran Rama Legenda (RRI Mataram); Produksi Bulletin Berita (RRI Surabaya); Produksi Film (RRI Medan); dan News Feature (RRI Cirebon).

Aapun Bintang Radio Indonesia juga meliris 3 lagu terbaru karya cipta Dirut LPP RI M. Rohanudin yang berjudul “Kau yang Teduh, “Kau Yang Terbaik” dan “Selamat Pagi Dinda”.  Tiga lagu terbaru juara Bintang Radio Indonesia pun diperdengarkan langsung saat acara perayaan HUT ini dimulai dan dinyanyikan Doleh tiga juara Bintang Radio Indonesia sebagai pemenang kompetisi ajang pencarian bakat menyanyi yang diseleksi oleh LPP RRI setiap tahunnya.

Perayaan HUT LPP RRI ke-73 ini juga menghadirkan tradisinya dari tahun ke tahun yaitu menyulutkan Api Obor Tri Prasetya sebagai lambang api yang tak kunjung padam yang akan merasuki setiap insan radio. Selain itu, kobarkan apinya sebagai tanda semangat RRI yang setia melayani publik.

“Itu sekaligus untuk bagaimana untuk membuktikan kreativitas dan kepedulian angkasawan RRI dan angkasawan radio swasta dan komunitas kita rangkul untuk berinovasi, jadi setiap tahun ada suara kencana untuk tahun ini ada 70 lebih dari radio swasta,” kata Ketua Panitia Acara Perayaan HUT ke-73, Nurhadin.

Selain terus berinovasi, RRI juga masih menjaga netralitas terhadap segala konflik kepentingan politik atau golongan tertentu. Menurut Nurhadin, RRI juga terus merekatkan persatuan agar tidak terdistori dari fenomena melemahnya persatuan karena kepentingan politik. “RRI tidak boleh larut disitu dengan mengutamakan keselamatan bangsa dan negara,” tambahnya. (ABPP)