Harga Cabai dan Bawang Turun Tajam di Akhir April 2025, Daging Ayam Naik
- penulis Disperindagkop UKM Kobar
- Jumat, 02 Mei 2025
- dibaca 64 kali

MMC Kobar – Harga sejumlah komoditas bahan pokok (bapok) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menunjukkan tren penurunan pada minggu kelima April 2025. Berdasarkan analisis Kepala Bidang Perdagangan DisperindagkopUKM Kobar, Muhammad Suhendra, yang dilakukan pada Jumat (2/5), komoditas hortikultura seperti cabai dan bawang mengalami penurunan harga yang cukup signifikan dibandingkan minggu sebelumnya.
Komoditas yang mengalami penurunan antara lain Cabai Merah Besar (turun 7,50%), Cabai Merah Keriting (15,00%), Cabai Rawit Hijau (24,34%), Cabai Rawit Merah (31,71%), dan Bawang Merah (8,33%). Penurunan harga juga tercatat pada Kacang Kedelai sebesar 11,76%. Sementara itu, komoditas Daging Ayam Ras justru mengalami kenaikan harga sebesar 6,95% dari minggu keempat April.
(Baca Juga : Seleksi Paskibraka Tahun 2019 segera digelar)
"Harga cabai cenderung berfluktuasi, namun pada akhir minggu kelima terlihat penurunan cukup tajam, terutama pada jenis cabai rawit merah dan hijau. Ini memberikan sedikit angin segar bagi masyarakat," jelas Suhendra.

Ia menambahkan bahwa penurunan harga diduga disebabkan oleh meningkatnya pasokan dari petani lokal dan luar daerah, yang berdampak langsung pada stabilisasi harga di pasar.
Data harga harian menunjukkan bahwa harga Cabai Rawit Hijau turun dari Rp80.000 menjadi Rp50.000 per kilogram, sementara Cabai Rawit Merah turun dari Rp90.000 menjadi Rp65.000. Cabai Merah Keriting juga turun dari Rp100.000 menjadi Rp80.000 per kilogram, dan Cabai Merah Besar dari Rp100.000 menjadi Rp90.000. Untuk Bawang Merah, harga turun dari Rp45.000 menjadi Rp40.000 per kilogram, sedangkan harga Bawang Putih stabil di angka Rp45.000.
Meskipun sebagian besar komoditas mengalami penurunan, kenaikan harga daging ayam ras menjadi perhatian tersendiri. "Kenaikan ini kemungkinan dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan menjelang akhir bulan dan awal Mei, serta biaya produksi yang masih tinggi," tambah Suhendra.
DisperindagkopUKM Kobar akan terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang pokok di pasar-pasar tradisional guna menjaga kestabilan harga serta memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dengan harga yang terjangkau.