Pelajar Tampilkan Karya Kreatif Lewat Stand P5 di Peringatan Hardiknas Kobar
- penulis Diskominfo Kobar
- Jumat, 02 Mei 2025
- dibaca 63 kali

MMC Kobar – Beberapa sekolah di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) turut ambil bagian dalam kegiatan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang digelar di halaman Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jumat (2/5). Sekolah-sekolah tersebut membuka stand untuk menampilkan karya-karya siswa dalam rangka implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan tersebut menjadi momentum bagi para pelajar untuk menunjukkan hasil kreativitas dan kolaborasi dalam pembelajaran berbasis proyek yang telah mereka jalani. Stand-stand yang dibuka menampilkan berbagai hasil karya siswa sesuai dengan tema P5, seperti budaya, kearifan lokal, kuliner, pengelolaan sampah, dan pemanfaatan barang daur ulang.
(Baca Juga : Pemerintah Jamin Status PNS Tak Ganggu Aktivitas Atlet atau Pelatih yang Aktif)
Salah satu sekolah yang ikut serta membuka stand adalah SMP Negeri 1 Arut Selatan. Kepala SMPN 1 Arut Selatan, Soni Yardawati, menjelaskan bahwa keterlibatan sekolahnya dalam kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi P5 yang sudah berjalan selama tiga tahun terakhir.
“P5 ini merupakan program Kementerian Pendidikan dalam Kurikulum Merdeka yang intinya untuk menguatkan Profil Pelajar Pancasila. Implementasinya lebih kepada penguatan karakter siswa dan penguasaan keterampilan agar peserta didik memiliki karakter Beriman, Berakhlak Mulia, disiplin, kerja sama, semangat gotong royong, kreatif dan mandiri,” ujar Soni.
Ia menambahkan bahwa peserta didik sangat antusias dalam mengikuti program ini karena mereka diberi ruang untuk mengekspresikan ide-ide kreatif melalui karya nyata. Melalui proyek P5, siswa juga diajak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan budaya lokal di sekitarnya.
Soni mengungkapkan harapannya agar pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan memberikan dukungan terhadap pelaksanaan P5 di sekolah-sekolah. “Kami berharap semoga kegiatan P5 yang berkaitan dengan upaya pembentukan karakter dan pengembangan keterampilan serta bakat minat bisa berkolaborasi dan mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah, baik berupa kebijakan maupun bentuk dukungan lainnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Soni menyampaikan bahwa ke depan P5 akan mengalami pengembangan menjadi P7, sebuah konsep baru dalam pendidikan Indonesia yang menggantikan P5 dalam kurikulum merdeka. Perubahan ini akan membawa pendekatan baru yang diintegrasikan langsung ke dalam kurikulum dan mata pelajaran di sekolah.
“P7 ini nantinya bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memastikan murid memperoleh keterampilan yang lebih relevan dengan tantangan zaman yang akan diintegrasikan kedalam seluruh mata pelajaran, bukan hanya sebagai program seperti P5,” jelasnya.
Menurutnya, perubahan dari P5 ke P7 menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membentuk pelajar yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Stand P5 yang dibuka dalam peringatan Hardiknas ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Mereka dapat melihat langsung hasil kreativitas siswa, mulai dari produk kuliner tradisional, kerajinan tangan dari barang bekas, hingga instalasi seni bertema lingkungan.
Kegiatan ini juga menjadi sarana promosi bagi sekolah-sekolah untuk menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung program pemerintah di bidang pendidikan karakter. Interaksi antara siswa, guru, dan masyarakat yang terjadi di stand-stand tersebut memperlihatkan semangat kolaborasi yang diusung oleh P5.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin mengenal pentingnya P5 dalam membentuk karakter generasi muda, serta memberikan apresiasi terhadap peran sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan inspiratif. (Dsy/Diskominfo Kobar).