Pj Bupati Kobar Resmikan Penggilingan Padi Mulia Jaya Desa Palih Baru 

Pj. Bupati Kobar Dr. Drs. H. Budi Santosa, M.Si menandatangani batu prasasti Penggilingan Padi Mulia Jaya Desa Palih Baru Kecamatan Kotawaringin Lama, Selasa (30/01). 

MMC Kobar - Pj Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Budi Santosa meresmikan Penggilingan Padi Mulia Jaya di Gapoktan Cahaya Desa Palih Baru Kecamatan Kotawaringin Lama, Selasa (30/01). 

Pj Bupati Budi Santosa tiba di lokasi pukul 11.00 WIB dan didampingi Wakil Ketua II DPRD Bambang Suherman, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Suyanto, Kepala Dinas Pertanian Kris Budi Hastuti, Kepala Dinas Perindagkop UKM Alfan Khusnaini, Kepala BPS Tony Supriyanto, Camat Kotawaringin Lama Kapolsek dan Danramil

(Baca Juga : Bupati Kobar Hadiri Acara Malam Seremonial Laga Bintang  )

Berdirinya Penggilingan Padi Mulia Jaya merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memfasilitasi pembangunan pertanian di Desa Palih Baru. Tujuannya untuk menghasilkan beras dengan kualitas terbaik serta tingkat kehilangan hasil beras yang rendah, maka diperlukan adanya jaminan mutu pada unit penggilingan padi.

“Saya sangat mengapresiasi atas berjalanya berbagai program kegiatan untuk mendukung pencapaian produksi pertanian seperti penyediaan dan perbaikan/rehabilitasi prasarana dan sarana pertanian tetap dilanjutkan,” ujar Budi Santosa.

Pj Bupati Budi Santosa saat memberikan sambutannya pada acara Peresmian Penggilingan Padi Mulia Jaya Desa Palih Baru Kecamatan Kotawaringin Lama, Selasa (30/01). 

Untuk itu menurut Budi Santosa, pemerintah berkewajiban mendukung ketersediaan sarana pertanian terutama Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan). Pengelolaan Alsintan diharapkan para petani, kelompok tani, gapoktan, kelompok UPJA dapat mengelola alsintan ini secara profesional sehingga dalam mengembangkan dan mengelola Alsintan dapat secara mandiri dan profesional.

“Pada kesempatan Ini juga saya berpesan agar kita semua dapat menggunakan sebaik-baiknya fasilitas yang telah dibangun ini. Peliharalah dengan baik agar jangka waktu pemakaiannya semakin panjang. Memang  memelihara dan merawat lebih sulit dari pada membangun, namun bukan berarti kita tidak mampu untuk mewujudkannya,” ujar Budi.

Kepala Dinas Pertanian menyampaikan, keberhasilan pembangunan pertanian terletak pada kekuatan petani, karena itu upaya-upaya peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan petani perlu terus dilakukan.

“Salah satu upaya yang dijalankan untuk meningkatkan produksi pertanian adalah dengan mekanisasi pertanian. Perkembangan teknologi pertanian menuju pertanian modern, termasuk didalamnya adalah pengembangan teknologi alat mesin pertanian (Alsintan),” terang Kris.            

Lebih lanjut Kris menjelaskan, peran strategis mekanisasi pertanian melalui alsintan adalah proses menjadi lebih cepat, dengan mekanisasi kita dapat melaksanakan pengolahan lahan, panen, pascapanen dengan cepat, lebih efisien, biaya lebih murah, menekan kehilangan hasil, meningkatkan nilai tambah/pendapatan bagi petani. 

“Strategis mekanisasi itu menuntut prasyarat kelengkapan dan kesiapan kelembagaan dan sumber daya manusia sebagai pelaku pembangunan,“ tutup Kris. (distan kobar)

Peninjauan Alat Penggilingan Padi