Menkeu Tegaskan Peran Penting Teknologi Dorong Pertumbuhan Inklusif
- penulis Muhammad Agusta Wijaya
- Rabu, 10 Oktober 2018
- dibaca 636 kali
Nusa Dua, Kominfo - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa perkembangan teknologi memiliki kemampuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif bila didukung dengan kebijakan yang tepat sasaran dari pemerintah.
“Pesatnya perkembangan teknologi saat ini memberikan kekhawatirkan negara-negara berkembang di dunia termasuk pengaruhnya dalam pertumbuhan ekonomi namun demikian, tiap negara harus mampu mengubah risiko tersebut menjadi sebuah hal positif yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat,” ujar Menkeu saat membuka acara "Pathways to Prosperity” sebagai bagian dari Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa (09/10/2018).
(Baca Juga : Tingkatkan Daya Saing Hasil Perikanan, DPKP Kobar Serahkan Bantuan Alat Pengolahan)
Lebih Lanjut, Menkeu menjelaskan bahwa masyarakat global dan regional harus mendukung negara berkembang untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dalam berbagai aspek yaitu hak intelektual, perpajakan, kompetisi internasional maupun pertukaran data antarwilayah.
“Kita harus membahas ini dalam level global, saling berbagi tentang pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek termasuk hak intelektual, perpajakan dan pertukaran data agar manfaat teknologi dapat dirasakan secara inklusif, ” ujar Menkeu.
Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Rwanda Dr. Uzziel ndagijimana, Menteri Keuangan Tanzania Dr. Philip Isdor Mpango dan CEO Mojochat Kamal Bahttachrya.
Kontribusi Pola Pikir Perempuan dalam Kebijakan
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama Managing Director IMF Christine Lagarde, Excutive Secretary of UN Economic Comission for Africa Vera Songwe, Executive Director of International Women’s Right Action Watch Pacific Pryanthi Fernando, dan Deputi Gubernur Senior Bank Sentral Kanada Carolyn Wilkins berdiskusi membahas mengenai “Empowering Women in the Workplace” di Nusantara Room BICC, Selasa (09/10) dalam rangkaian kegiatan IMF-WBG Annual Meetings 2018.
Para panelis sepakat bahwa perempuan dapat memberi pandangan serta ide-ide baru di saat mengambil sebuah keputusan. “Dengan kontribusi perempuan di ekonomi akan sangat bagus untuk peningkatan kesejahteraan. Selain itu, perempuan mampu memberikan sebuah pola pikir yang berbeda dari laki-laki sehingga saat mengambil keputusan, maka perempuan dan laki-laki mampu saling melengkapi,” ujar Lagarde saat membuka diskusi.
Fernando sebagai aktivis perempuan menyatakan bahwa banyak pekerjaan perempuan yang tidak dinilai secara ekonomi. Untuk itu, Ia mengungkapkan penghitungan PDB harus mulai memikirkan bagaimana memasukkan pekerjaan-pekerjaan tersebut kepada nilai ekonomi.
Sudut pandang lain juga disampaikan oleh Vera Songwe. Dia mengutarakan agar perempuan dapat efektif berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi, maka pemerintah sudah mulai harus memikirkan sektor bidang dimana perempuan mampu berkontribusi dengan baik.
“Apabila negara dapat meningkatkan partisipasi perempuan di dunia kerja maka akan memberi efek baik tidak hanya kepada ekonomi negara tetapi juga untuk diri perempuan itu sendiri dan keluarganya,” jelas Menkeu.
Menkeu juga memberikan pendapat terkait dampak teknologi kepada hilangnya jenis pekerjaan bagi perempuan. Menurutnya, teknologi justru akan membantu perempuan bekerja lebih fleksible. Karena dengan adanya teknologi, perempuan dapat bekerja dari rumah sehingga tantangan dual peran antara perempuan bekerja dan tanggung jawab sebagai ibu dapat diatasi.
Terakhir, menutup diskusi para panelis sepakat bahwa para perempuan muda membutuhkan panutan tokoh perempuan sukses agar dapat memotivasi mereka untuk masuk ke dalam dunia kerja. Lagarde menegaskan bahwa kemenangan perempuan di berbagai bidang harus dirayakan dengan meriah.