Harga Bahan Pokok di Kobar Cenderung Stabil, Beberapa Komoditas Alami Penurunan
- penulis Disperindagkop UKM Kobar
- Jumat, 23 Mei 2025
- dibaca 23 kali

MMC Kobar –Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop UKM) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mencatat tren penurunan harga pada beberapa komoditas bahan pokok selama minggu ketiga bulan Mei 2025, tepatnya pada periode 19 hingga 23 Mei 2025. Berdasarkan pantauan harian, komoditas seperti cabai rawit hijau, cabai rawit merah, dan daging ayam ras (boiler) menunjukkan kecenderungan harga yang menurun.
Kepala Bidang Perdagangan, Muhammad Suhendra, mengungkapkan bahwa dari hasil analisis perubahan harga mingguan, terdapat penurunan signifikan pada cabai rawit hijau sebesar 22,86%, diikuti oleh cabai rawit merah yang turun 12%, serta daging ayam ras yang turun 8% dibandingkan harga rata-rata minggu sebelumnya. Sementara itu, bawang merah menjadi satu-satunya komoditas yang mengalami kenaikan harga sebesar 5%.
(Baca Juga : Pj Bupati Ajak Warga Sunda Tingkatkan Peran dalam Membangun Kobar)
“Harga cabai selama minggu ketiga ini bersifat fluktuatif. Cabai merah besar dan cabai merah keriting tercatat stabil masing-masing di harga Rp80.000 dan Rp60.000 per kilogram. Namun, cabai rawit hijau mengalami penurunan dari Rp70.000 menjadi Rp50.000 per kilogram. Demikian pula dengan cabai rawit merah yang turun dari Rp50.000 ke Rp45.000 per kilogram,” ungkap Suhendra, Jumat (23/5).

Suhendra menambahkan, komoditas daging ayam ras juga mengalami penurunan harga. Harga awal minggu berada di angka Rp43.000 per kilogram dan berakhir di Rp40.000 per kilogram. Penurunan ini diharapkan membawa angin segar bagi masyarakat menjelang akhir bulan, terutama dalam menjaga daya beli konsumen di tengah berbagai kebutuhan pokok.
Disperindagkop UKM Kobar memastikan akan terus memantau dinamika harga bahan pokok secara ketat guna menjaga kestabilan pasar dan menjamin ketersediaan barang. “Kami terus berkoordinasi dengan pelaku usaha dan distributor agar distribusi lancar dan masyarakat tidak terbebani oleh fluktuasi harga,” pungkasnya.
