Dorong Inisiatif Atasi Ketimpangan Ekonomi dengan Ekonomi Digital

Nusa Dua, Kominfo - Ekonomi digital menjadi salah satu fokus pembahasan perwakilan negara-negara dan pengusaha  yang hadir dalam Annual Meetings International Monetary Fund-World Bank Group (AM IMF-WBG) 2018, karena potensi Indonesia yang besar sebagai kekuatan ekonomi digital.

Dalam pertemuan ini,  Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akan menjadi pembicara dan mendorong inisiatif untuk mengatasi  ketimpangan ekonomi  dengan ekonomi digital. 

(Baca Juga : Pemkab Kobar Laksanakan Kick Off Meeting Program PPAS Tahun 2022)

“Contoh kehadiran ojek online bisa meningkatkan perekenomian mereka yang semula bekerja sebagai tukang ojek konvensional. Kalau Anda  pintar masak, tak perlu lagi sewa tempat untuk jualan. Jualan saja lewat online,” kata Rudiantara dalam wawancara dengan stasiun televisi di sela-sela kunjungannya ke Joint Editors Icom Center AM IMF-WBG 2018, Rabu (10/10/2018).

Rudiantara menjelaskan ekonomi digital menjadi penting, karena saat ini cara hidup orang  sudah berubah menjadi serba digital. “Dulu orang bawa uang kemana-mana, sekarang yang dibawa terus adalah ponsel. Dulu bila ingin sayuran segar orang ke pasar. Sekarang sayur bisa dibeli lewat ponsel,” katanya.

Contoh lainnya, lanjut Rudiantara, bila terjadi bencana alam seperti di Palu  beberapa waktu lalu, banyak penggalangan dana dilakukan dengan menggunakan kardus. Tapi, saat ini sudah ada sejumlah aplikasi yang berfungsi untuk menggalang dana bantuan dari masyarakat. “Semua aktivitas ekonomi sudah digital,” katanya.
Sementara itu, untuk mendorong peningkatan potensi ekonomi digital di Indonesia pemerintah terus mendorong bertumbuhnya start up. Para pengusaha start up kemudian didorong lagi menjadi unicorn. “Peranan pemerintah sudah berubah, dari yang semula sebagai regulator, kini menjadi fasilitator. Dan kami memfasilitasi kelahiran start up menjadi unicorn dengan Next Indonesia Unicorn,” pungkasnya.