Strategi Pengendalian Covid-19 Perlu Dioptimalkan Lagi Di Tengah Kenaikan Kasus Covid-19

MMC Kobar – Perkembangan kasus Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu  (09/2/2022) kembali terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 5 orang,  berasal dari Kecamatan Arut Selatan 3 orang, 1 orang berasal dari Kotawaringin Lama dan 1 orang berasal dari wilayah lainnya yaitu yang dinyatakan positif berasal dari daerah di luar Kotawaringin Barat tetapi ditemukan dan dirawat di Kobar. Akumulasi kasus terkonfirmasi positif sampai saat ini sebanyak 16 orang, 9 orang berasal dari kecamatan Arut Selatan dan 4 orang berasal dari kecamatan Kumai, 2 orang dari kecamatan Kotawaringin Lama dan 1 orang dari wilayah luar Kobar. Jumlah akumulasi data di Kabupaten Kobar sampai dengan saat ini, terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak  6.299 kasus,  sebanyak 6.075 orang dinyatakan sembuh dan sebanyak  208 jiwa dinyatakan meninggal dunia, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,302 persen.

Sementara perkembangan total vaksinasi Covid-19 dengan target sasaran SDM Kesehatan, Lansia, Pelayanan Publik, Masyarakat Umum/ rentan dan Remaja/ anak-anak di Kotawaringin Barat, per 08 Februari 2022,  untuk dosis pertama mencapai 222.599 suntikan (109,50%), dosis kedua mencapai 168.608 suntikan (82,52%), dan dosis ketiga sudah mencapai 10.681 suntikan (5,25%).

Di tengah situasi perkembangan kasus Covid-19 yang terus meningkat baik secara nasional maupun regional, termasuk Kabupaten Kotawaringin Barat, strategi pengendalian Covid-19 yang sudah ada agar di optimalkan lagi. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (8/2/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Wiku berharap strategi pengendalian COVID-19 yang sudah ada selama ini dapat dioptimasi kembali. Penerapan strategi ini harus dilakukan secara simultan oleh seluruh elemen masyarakat agar dapat berhasil menekan laju pertambahan kasus. 

Menurutnya, masyarakat penting betul-betul memahami pentingnya menjalankan berbagai strategi ini secara simultan. "Dalam menghadapi kondisi saat ini yang cukup genting, perlu adanya penguatan garda agar jumlah kasus tidak semakin banyak dan berbuntut kepada efek lainnya seperti meningkatkan angka rawat inap maupun kematian," terang Wiku.

Untuk itu, menimbang kondisi yang terjadi saat ini di lapangan, perlu kembali dievaluasi dan ditingkatkan implementasinya oleh masyarakat. Pertama, Disiplin menjalankan protokol kesehatan dan secara sukarela melengkapkan dosis vaksinasi. Hal ini penting dipahami, karena orang yang patuh protokol kesehatan masih bisa terkena. Untuk itu perlunya mengevaluasi kedisiplinan secara kolektif termasuk melengkapinya dengan vaksinasi untuk bisa saling menjaga. 

Khususnya terkait efektivitas vaksinasi, merujuk dari Studi Buchan dkk, di Ontario Kanada (2021), menyatakan bahwa kekebalan terhadap Covid-19 pada individu akan semakin tinggi seiring dosis vaksinasi yang diterima, bahkan lebih tinggi 25% terhadap varian Omicron setelah mendapatkan booster dosis ketiga. 

Tetap disiplin protokol kesehatan dan segera divaksinasi jika gilirannya tiba. (feb/ red)