Satgas Covid-19 : Alat Uji PCR Masih Akurat Deteksi Orang Positif Covid-19 Dengan Beragam Variannya

MMC Kobar – Perkembangan kasus Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Barat, Kamis (03/2/2022) kembali merawat orang terkonfirmasi positif sebanyak 4 orang yang berasal dari 2 kecamatan, yaitu kecamatan Arut Selatan ada 1 orang terkonfirmasi positif dan kecamatan Kumai sebanyak 3 orang terkonfirmasi positif. Jumlah akumulasi data sampai dengan saat ini, terkonfirmasi positif Covid-19 di Kobar sebanyak  6.286 kasus,  sebanyak 6.075 orang dinyatakan sembuh dan sebanyak  207 jiwa dinyatakan meninggal dunia, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,293 persen.

Sementara perkembangan total vaksinasi Covid-19 dengan target sasaran SDM Kesehatan, Lansia, Pelayanan Publik, Masyarakat Umum/ rentan dan Remaja/ anak-anak di Kotawaringin Barat, per 03 Februari 2022,  untuk dosis pertama mencapai 222.599 suntikan (109,50%), dosis kedua mencapai 168.608 suntikan (82,52%), dan dosis ketiga sudah mencapai 6.887 suntikan (3,39%).

Program vaksinasi pada semua target sasaran di Kotawaringin Barat masih terus berlangsung hingga saat ini. Warga Kobar masih antusias terhadap pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 07 tahun 2022, Kabupaten Kotawaringin Barat masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1. Alat Uji PCR masih akurat dalam mendeteksi orang yang positif Covid-19 dengan beragam variannya, jadi diharapkan masyarakat tidak khawatir akan keakuratan Alat Uji PCR yang ada di Indonesia.

Meskipun beragam varian COVID-19 telah bermutasi, namun masih dapat diidentifikasi dengan menggunakan alat uji diagnostik Polymerase Chain Reaction (PCR) yang beredar saat ini. World Health Organization (WHO) dan Center for Disease Control and Prevention (CDC) pun menyatakan bahwa salah satu alat uji diagnostik seperti PCR masih mampu mendeteksi virus COVID-19 apapun variannya.

"Termasuk di Indonesia, kembali saya tegaskan bahwa sampai saat ini PCR yang beredar masih efektif untuk mendeteksi orang yang positif COVID-19. Hal ini tentunya tidak terlepas dari cara kerja PCR, yaitu dengan mendeteksi materi genetik virus," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers di Graha BNPB, Rabu (2/2/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Prof Wiku mengingatkan kembali apapun varian yang beredar, hal yang terpenting untuk dilakukan adalah mengidentifikasi orang positif covid-19 agar rantai penularan dapat diminimalisir. Mengidentifikasi dan memisahkan orang yang terinfeksi covid-19, menjadi langkah penting untuk mencegah meluasnya penularan yang berpotensi menimbulkan lonjakan kasus.

"Dengan memutus rantai penularan, potensi lonjakan kasus dapat dicegah. Dalam hal ini, PCR masih efektif untuk mengidentifikasi orang yang positif COVID-19 apapun variannya," pungkas Wiku. (DessyAngreni/PranataHumasMuda)