Prof Wiku: Perlu Perbaikan Kasus Secara Global Menuju Endemi

MMC Kobar – Perkembangan kasus Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Barat, Senin  (14/3/2022) terjadi lagi penambahan kasus terkonfirmasi positif. Penambahan kasus berasal dari kecamatan Arut Selatan berjumlah 2 orang, kecamatan Pangkalan Banteng 1 orang dan Wilayah lainnya 1 orang yaitu penduduk dengan KTP non Kobar tertular di wilayah Kobar. Total kasus terkonfirmasi positif harian berjumlah 4 orang. Pasien yang dinyatakan sembuh 6 orang, berasal dari kecamatan Arut Selatan 5 orang dan kecamatan Kumai 1 orang. Tidak ada korban jiwa dalam 24 jam terakhir.

Jumlah akumulasi data di Kabupaten Kobar sampai dengan saat ini, terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak  6.595 kasus,  sebanyak 6.334 orang dinyatakan sembuh dan sebanyak  213 jiwa dinyatakan meninggal dunia, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,230 persen. Per hari ini (Senin, 14/3) total kasus positif Covid-19 dalam perawatan berjumlah 48 kasus.

Perkembangan total pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dengan target sasaran SDM Kesehatan, Lansia, Pelayanan Publik, Masyarakat Umum/ rentan dan Remaja/ anak-anak serta Gotong Royong di Kotawaringin Barat, per 14 Maret 2022,  untuk dosis pertama mencapai 223.233 suntikan (109,81%), dosis kedua mencapai 179.372 suntikan (88,24%), dan dosis ketiga sudah mencapai 16.782 suntikan (8,26%).

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan terkait istilah endemi yang belakangan akrab di tengah-tengah masyarakat. Dimana endemi juga menjadi tujuan Indonesia setelah melewati masa pandemi. 

Istilah endemi digunakan untuk menggambarkan keberadaan sebuah penyakit yang cenderung terkendali karena jumlah kasus yang rendah secara konsisten, dengan luas daerah terdampak dan durasi yang beragam di tiap daerah. 

"Penetapan status endemi merupakan otoritas badan kesehatan dunia (WHO) karena untuk merubah pandemi yang berdampak pada banyak negara diperlukan perbaikan kondisi kasus secara global," ujar Wiku dalam keterangan pers di Graha BNPB, Selasa (8/3/2022). 

Pada saat berada dalam kondisi endemi, dapat diindikasikan dari jumlah kasus dan kematian yang rendah bahkan 0 dalam jangka waktu tertentu. Dan kondisi ini hanya dapat tercapai jika masyarakat secara kolektif menjalankan pengendalian Covid-19 dengan optimal.

"Kedepan, semoga masyarakat dunia semakin baik beradaptasi hidup berdampingan dengan Covid-19," jelasnya.

Tetap disiplin protokol kesehatan dan segera divaksinasi jika gilirannya tiba. (feb/ red)