Perkembangan Kasus Covid-19 Kobar Periode Epidemiologi 20 - 26 Februari 2022

MMC Kobar – Perkembangan kasus Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Barat periode epidemiologi 20 – 26 Februari 2022, dalam satu minggu masih terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif. Kasus terkonfrmasi positif sampai hari Sabtu 26 Februari 2022 dari kecamatan Arut Selatan 55 kasus, kecamata Kumai 5 kasus, kecamatan Pangkalan Lada 16 kasus, kecamatan Pangkalan Banteng 11 kasus, kecamatan Kotawaringin Lama  4 kasus dan kecamatan Arut Utara 3 kasus. Seluruh kecamatan di Kotawaringin Barat terdapat kasus terkonfirmasi Covid -19 dengan peta zonasi risiko berwarna kuning.

Kasus terkonfirmasi positif di Kotawaringin Barat masih terus terjadi, namun angka kesembuhan mulai meningkat signifikan. Masyarakat tetap diharapkan untuk waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan serta menahan untuk bepergian jika tidak terlalu penting dan segera melakukan vaksinasi lengkap jika saatnya tiba.

Pemerintah terus memantau perkembangan kasus COVID-19 secara harian maupun tren mingguan. Potensi kenaikan kasus secara eksponensial apabila tidak ada upaya bersama secara optimal melakukan berbagai upaya pencegahan baik disiplin menjalankan protokol kesehatan, menggencarkan vaksinasi maupun upaya 3T.

"Walau sudah cukup baik, di masa penularan yang tinggi, upaya pencegahan harus terus ditingkatkan," Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam agenda keterangan pers di Graha BNPB, Kamis (24/2/2022). 

Untuk merealisasikan upaya-upaya ini perlu dilakukan kerjasama. Yaitu kepatuhan protokol kesehatan secara kolektif, terpenuhinya cakupan dosis vaksin kedua pada seluruh target vaksinasi yang ditetapkan Kemenkes, dan terus konsisten melakukan testing yang tinggi. Bahkan diharapkan dapat melampaui jumlah populasi target khususnya saat terjadi tren kenaikan kasus.

Vaksin memiliki efektivitas dalam mencegah keparahan gejala, perawatan di rumah sakit, dan kematian yang sudah banyak dipublikasikan. Begitu pun dengan lama perlindungan yang ditimbulkan vaksin, juga telah dipelajari lebih lanjut.

Dan bagi yang sudah divaksin harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. "Ingat, meskipun sudah terlindungi dari risiko gejala parah dan kematian, peluang tertular masih tetap ada, bahkan mungkin tanpa gejala, dan berpotensi menulari orang lain, termasuk mereka yang tergolong kelompok rentan," lanjutnya.

Tetap disiplin protokol kesehatan dan segera divaksinasi jika gilirannya tiba. (feb/ red)