Penanganan Dini Jika Anak Bergejala KIPI Paska Vaksinasi, Jangan Panik
- penulis Pemimpin Redaksi
- Rabu, 26 Januari 2022
- dibaca 349 kali
MMC Kobar – Perkembangan kasus Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Barat Rabu (25/1/2022) masih pada posisi satu kasus terkonfrmasi positif berasal dari kecamatan Arut Selatan. Jumlah akumulasi data sampai dengan saat ini, terkonfirmasi positif Covid-19 di Kobar sebanyak 6282 kasus, dinyatakan sembuh sebanyak 6074 orang dan dinyatakan meninggal dunia sebanyak 207 jiwa, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,295 persen. Dalam 24 jam terakhir tidak ada penambahan kasus terkonfirmasi positif.
Sementara perkembangan total vaksinasi Covid-19 dengan target sasaran SDM Kesehatan, Lansia, Pelayanan Publik, Masyarakat Umum/ rentan dan Remaja/ anak-anak di Kotawaringin Barat, per 26 Januari 2022, adalah untuk dosis pertama sudah 222.599 suntikan (109,50%), dosis kedua sudah 168.608 suntikan (82,52%), dan dosis ketiga sudah mencapai 6.887 suntikan (3,39%).
Program vaksinasi pada target sasaran remaja dan anak-anak di Kotawaringin Barat masih terus berlangsung hingga saat ini. Paska menerima vaksin covid-19, seringkali terdapat reaksi yang berbeda pada setiap orang.
Mengutip pernyataan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam keterangan pers Selasa (14/12/2021) di Jakarta, meminta agar para orang tua tidak panik. Hal ini terkait apabila anaknya yang menerima vaksin Covid-19 mengalami indikasi gejala Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI).
Beberapa indikasi gejala tersebut seperti nyeri pada lengan bekas suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, menggigil, mual atau muntah, rasa lelah, demam yang ditandai suhu diatas 37,8 derajat celsius, maupun gejala mirip flu dan menggigil selama 1 - 2 hari.
Langkah penanganan dini yang dilakukan adalah membuat anak cukup beristirahat dan minum obat penurun panas jika diperlukan. Serta upayakan agar anak mengkonsumsi air putih yang cukup. Jika terdapat rasa nyeri di tempat bekas suntikan, usahakan lengan anak untuk tetap gerakan dan gunakan. Apabila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin setelah melakukan penanganan dini.
Setelah melakukan penanganan dini, orang tua agar segera melaporkan temuan KIPI yang dialami anak ke Puskesmas atau ke sentral vaksinasi. Hal ini akan menjadi input evaluasi pelaksanaan vaksinasi kedepannya serta penanganan lebih lanjut.
Mari kita tetap menjalankan protokol kesehatan meskipun sudah divaksin. (feb/red)