Patuhi 3M, Vaksinasi, dan Pro-akif Testing Meski Kondisi di Indonesia Semakin Membaik

MMC Kobar – Perkembangan kasus Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Barat, Minggu (10/4/2022)  tidak ada penambahan kasus  terkonfirmasi positif diseluruh wilayah kecamatan. Pasien yang dinyatakan sembuh pada hari ini bertambah 1 orang, berasal dari wilayah lainnya 1 orang yaitu warga Kobar yang tertular di luar Kobar. Tidak ada penambahan korban jiwa dalam 24 jam terakhir.

Jumlah akumulasi data di Kabupaten Kobar sampai dengan saat ini, terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak  6.664 kasus,  sebanyak 6.438 orang dinyatakan sembuh dan sebanyak  218 jiwa dinyatakan meninggal dunia, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,271 persen. Per hari ini (Minggu, 10/4) total kasus positif Covid-19 dalam perawatan berjumlah 8 kasus.

Perkembangan total pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dengan target sasaran SDM Kesehatan, Lansia, Pelayanan Publik, Masyarakat Umum/ rentan dan Remaja/ anak-anak serta Gotong Royong di Kotawaringin Barat, per 10 April 2022,  untuk dosis pertama mencapai 223.333 suntikan (109,86%), dosis kedua mencapai 190.565 suntikan (93,74%), dan dosis ketiga sudah mencapai 40.773 suntikan (20,06%).

Seiring dengan terus membaiknya kondisi Covid-19 di Indonesia, terjadi peningkatan mobilitas masyarakat selama bulan Ramadhan. Berdasarkan Google Mobility Index per 6 April 2022, terjadi peningkatan tren mobilitas sebesar 31 persen, pada tempat-tempat seperti, taman nasional, pantai umum, dermaga, taman hewan peliharaan, lapangan terbuka, dan taman umum

Bahkan, mobilitas masyarakat saat ini lebih tinggi, dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 melanda. Apalagi, pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat melakukan mudik setelah dua tahun tertunda. Karena itu, penting menjaga diri dan lingkungan sekitar, agar tidak memicu lonjakan kasus setelah periode libur nanti.

Ketua Umum IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia) Dr. Ede Surya Darmawan, SKM, MDM, mengungkapkan penularan Covid-19 terjadi dari orang ke orang. Jadi, virus bukan berkeliaran di udara. Karena itu, ketika melakukan ibadah, atau aktivitas sosial, dan melakukan perjalanan idealnya tetap menggunakan masker dengan baik, sebagai perlindungan utama, karena menjaga jarak biasanya cenderung sulit dilakukan.

“Nah, salah satunya menggunakan masker medis 3 lapis gitu ya, kalau setelah itu mau di double dengan kain silahkan saja. Tetapi yang prinsip menggunakan masker dengan baik, harus menutupi hidung dan mulut dengan benar. Kemudian kalau membuka jangan kita menyentuh bagian dalamnya atau bagian luarnya karena disini sudah terkontaminasi bakteri dari kita maupun dari luar.” tegas Ede, dalam diskusi virtual berjudul “Cegah Penularan, Ibadah Ramadhan Tetap Aman”, Jum’at (8/4/2022).

Ede menambahkan, ada dua kondisi dimana masyarakat harus melaksanakan tes secara berkala. Pertama, setelah melaksanakan interaksi sosial yang begitu intens, bertemu dengan orang dari berbagai kalangan, karena potensi penularan sangat tinggi walaupun tidak menunjukkan gejala. Kedua, ketika mengalami gejala seperti influenza dan gejala tidak sembuh setelah tiga hari.

Ede menambahkan, jika masyarakat melakukan tes mandiri, idealnya tetap melaporkan ke dalam Peduli Lindungi, sehingga harus jujur. Karena, kalau tidak lapor dan jelas positif ataupun reaktif dengan antigen tapi tetap berinteraksi, akan sangat beresiko (menularkan) pada orang lain.

Menurutnya, meski diperbolehkan melakukan tes mandiri, harus diikuti dengan kebijakan yang tepat dari pemerintah terkait pengolahan limbahnya. “Memang di satu sisi dibolehkan atau dianjurkan tetapi di sisi lain, di Indonesia saat ini kebijakan pemerintah itu belum cukup kuat peraturannya, termasuk peraturan bagaimana pengolahan sampahnya, karena sampahnya itu menjadi beresiko.” ungkap Ede dalam talk show yang diseleggarakan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Jum’at (08/04/2022).

Bagi masyarakat yang melakukan tes mandiri, sebaiknya tetap mengkonsultasikan pada petugas kesehatan dan harus jujur. Karena, jika hasilnya reaktif atau positif, maka tidak boleh melakukan aktifitas apapun, dan segera isolasi mandiri.

“Penyakit ini (Covid-19) adalah penyakit virus sesuai namanya artinya adalah penyakit virus mudah berubah, yang kita khawatirkan adalah terjadi sebuah mutasi baru kemudian bisa meninggal ini yang kita khawatirkan. Karena pandemi ini masih belum jelas karena masih naik turun karena itulah lebih baik mencegah dari awal.” pungkas Ede.

Disiplin protokol kesehatan dan segera vaksinasi ketika giliran tiba. (feb/red)