Masyarakat Harus Tetap Waspada Hadapi Varian Omicron

MMC Kobar – Kasus Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Barat, Sabtu  (12/2/2022) kembali meningkat dan terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 8 orang, yaitu 5 orang dari kecamatan Arut Selatan, 1 orang dari kecamatan Kumai, 1 orang dari Kecamatan Pangkalan Lada dan 1 orang dari wilayah lain yang ditemukan terpapar Covid-19 di Kobar.  Pasien dinyatakan sembuh sebanyak 3 orang, dari kecamatan Arut Selatan 2 orang dan 1 orang dari kecamatan Kumai.

Akumulasi kasus terkonfirmasi positif sampai saat ini sebanyak 21 kasus, 13 orang berasal dari kecamatan Arut Selatan dan 1 orang berasal dari kecamatan Kumai, 2 orang dari kecamatan Kotawaringin Lama, 2 orang dari kecamatan Pangkalan Banteng, 1 orang dari wilayah luar Kobar dan data terbaru 1 orang dari kecamatan Pangkalan Lada. Jumlah akumulasi data di Kabupaten Kobar sampai dengan saat ini, terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak  6.312 kasus,  sebanyak 6.083 orang dinyatakan sembuh dan sebanyak  208 jiwa dinyatakan meninggal dunia, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,295 persen.

Data perkembangan total vaksinasi Covid-19 dengan target sasaran SDM Kesehatan, Lansia, Pelayanan Publik, Masyarakat Umum/ rentan dan Remaja/ anak-anak di Kotawaringin Barat, per 08 Februari 2022,  untuk dosis pertama mencapai 222.599 suntikan (109,50%), dosis kedua mencapai 168.608 suntikan (82,52%), dan dosis ketiga sudah mencapai 10.681 suntikan (5,25%).

Perkembangan kasus Covid-19 terus meningkat baik secara nasional maupun regional, termasuk Kabupaten Kotawaringin Barat.  Hari Sabtu (12/2) wilayah kecamatan bertambah satu yang terdapat kasus terkonfirmasi positif, yaitu kecamatan Pangkalan Lada. Kewaspadaan dan kehati-hatian serta disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan adalah salah satu cara antisipasi penyebarannya.

Mengutip pernyataan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., Juru Bicara COVID-19 Kemenkes dalam berita pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes (10/2) bahwa meskipun kasus naik dengan cepat karena penyebaran virus lebih cepat dibanding Delta, namun gejala Omicron tidak separah varian Delta dengan sebagian besar pasien tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan. Kita dapat lihat dari angka keterisian tempat tidur dan isolasi COVID-19 di rumah sakit masih sangat terkendali, dibanding tahun lalu.

Meskipun COVID-19 varian Omicron ini menular lebih cepat daripada varian Delta sebelumnya, gejala-gejala yang ditimbulkan Omicron tidak seberat gejala Delta. Namun masyarakat harus tetap waspada karena bisa berbahaya bagi beberapa kelompok tertentu seperti lansia, anak-anak, orang dengan komorbid, dan orang yang belum divaksinasi.
“Kita terbiasa melihat angka kasus yang naiknya perlahan saat varian Delta kemarin, jadi ketika melihat lonjakan kasus yang sebagian besar disebabkan varian Omicron menjadi panik. Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang, namun tetap waspada,” kata Nadia

Pemerintah terus mengimbau agar masyarakat mendukung percepatan vaksinasi terutama melengkapi vaksinasi bagi lansia. Mengingat lansia, orang dengan komorbiditas, maupun yang belum divaksinasi seperti anak-anak rentan untuk bergejala lebih berat saat terinfeksi COVID-19. Begitu pula dengan memperketat protokol kesehatan, berperan aktif mencegah penularan COVID-19 lebih luas lagi. (DessyAngreni/PranataHumasMuda)