Masyarakat Diharapkan Lebih Bijaksana Menjalani Bulan Suci Ramadhan

MMC Kobar – Perkembangan kasus Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Barat, Minggu  (03/4/2022)  masih terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif. Penambahan kasus berasal dari kecamatan Pangkalan Lada 1 orang. Total kasus terkonfirmasi positif harian berjumlah 1 orang. Pasien yang dinyatakan sembuh berjumlah 4 orang berasal dari kecamatan Arut Selatan 1 orang, kecamatan Arut Utara 1 orang, kecamatan Kumai 1 orang dan wilayah lainnya 1 orang. Tidak ada korban jiwa  dalam 24 jam terakhir.

Jumlah akumulasi data di Kabupaten Kobar sampai dengan saat ini, terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak  6.656 kasus,  sebanyak 6.429 orang dinyatakan sembuh dan sebanyak  217 jiwa dinyatakan meninggal dunia, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,260 persen. Per hari ini (Minggu, 03/4) total kasus positif Covid-19 dalam perawatan berjumlah 10 kasus.

Perkembangan total pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dengan target sasaran SDM Kesehatan, Lansia, Pelayanan Publik, Masyarakat Umum/ rentan dan Remaja/ anak-anak serta Gotong Royong di Kotawaringin Barat, per 03 April 2022,  untuk dosis pertama mencapai 223.233 suntikan (109,81%), dosis kedua mencapai 189.289 suntikan (93,11%), dan dosis ketiga sudah mencapai 29.858 suntikan (14,69%).

Bulan suci Ramadhan tahun ini, adalah yang ketiga kalinya dialami umat muslim Indonesia selama masa pandemi Covid-19. Meskipun kondisi berangsur membaik setelah puncak kasus akibat varian Omicron, Pemerintah tetap mengingatkan masyarakat tetap bijaksana dalam beraktivitas.

Dan seharusnya penyesuaian kebijakan yang lebih longgar dibandingkan tahun lalu, menjadi kesempatan yang baik menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19.

"Tetap kami meminta masyarakat untuk tetap bijaksana dalam beraktivitas. Prinsip utama protokol kesehatan tetap harus diutamakan," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (29/3/2022).

Selama ini, bulan suci Ramadhan kerap diisi masyarakat dengan tradisi rutin yang bermanfaat. Seperti seperti sahur on the road, ngabuburit, buka bersama, maupun open house. Namun, dalam berkegiatan, hendaknya dimohon tetap mempertimbangkan risiko penularan dan urgensinya.

Masyarakat juga diminta senantiasa mengikuti perkembangan peraturan terkini. Baik yang berlaku di daerah domisili atau tujuan untuk bepergian maupun yang dikeluarkan oleh instansi pekerjaan masing-masing.

Dan perlu diingat, masyarakat berkewajiban melindungi populasi rentan yang ada di dekatnya. Seperti orang yang belum divaksin penuh, warga lanjut usia, dan penderita komorbid. Caranya, masyarakat harus bersikap hati-hati dalam melakukan interaksi sosial besar.

"Hal ini mengingat jika tertular, maka mereka yang rentan berpeluang mengalami gejala yang lebih parah maupun kematian yang lebih tinggi," lanjutnya.

Sehingga, untuk menyongsong Ramadhan seperti sedia kala, perlunya kemawasan diri. "Ingat kondisi pandemi yang terus membaik adalah anugerah yang Allah berikan. Sehingga wajib dijaga dengan baik melalui disiplin menjalankan protokol kesehatan maupun segera divaksinasi penuh serta booster," pesan Wiku.

Disiplin protokol kesehatan dan segera vaksinasi ketika giliran tiba. (feb/red)