Jubir Kemenkes : Pemerintah Lakukan Investigasi Kontak 3 kasus Hepatitis Akut Pada Anak

MMC Kobar – Perkembangan kasus Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Barat, Selasa (10/05/2022)  tidak ada penambahan kasus  terkonfirmasi positif di seluruh wilayah kecamatan. Hari ini seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat masih nol kasus terkonfirmasi positif Covid 19.

Meski saat ini Kobar zero kasus Covid-19, tetapi sebelumnya berdasarkan data secara akumulasi di Kabupaten Kobar sampai dengan saat ini yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak  6.672 kasus. Sebanyak 6.454 orang dinyatakan sembuh dan sebanyak 218 jiwa dinyatakan meninggal dunia, dengan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 3,267 persen. Per hari ini (Selasa, 10/05) kasus positif Covid-19 dalam perawatan berjumlah 0 kasus. Semoga Kobar terus bertahan pada posisi zero case atau nol kasus Covid 19.

Perkembangan total pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dengan target sasaran SDM Kesehatan, Lansia, Pelayanan Publik, Masyarakat Umum/rentan dan Remaja/anak-anak serta Gotong Royong di Kotawaringin Barat, per 10 Mei 2022,  untuk dosis pertama mencapai 223.333 suntikan (109,86%), dosis kedua mencapai 192.748 suntikan (94,82%), dan dosis ketiga sudah mencapai 40.773 suntikan (20,06%).

Hepatitis akut sudah menyerang banyak anak, termasuk di Indonesia, dan sangat berbahaya. Meski penyebabnya belum bisa dipastikan, ada beberapa cara mencegah hepatitis misterius pada anak yang bisa dilakukan. Seperti yang telah diungkapkan Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid bahwa Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan investigasi kontak untuk mengetahui faktor risiko terhadap tiga kasus hepatitis akut pada Anak. Hal ini disampaikan pada keterangan pers yang disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. di Jakarta (5/5).

''Berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan,'' ungkap dr. Nadia.

Pada ketiga kasus ini, anak berusia 2 tahun sudah mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia 8 mendapatkan vaksinasi COVID-19 satu kali dan vaksin hepatitis lengkap, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dan hepatitis lengkap. Ketiganya negatif COVID-19. Berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta.

Yang usia 2 tahun vaksin hepatitis dan yang 8 tahun (covid 1 kali dan vaksin lengkap) dan 11 tahun (covid dan hepatitis lengkap).

''Sampai saat ini ketiga kasus ini belum bisa kita golongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat tadi, tetapi masuk pada kriteria pending klasifikasi karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari ke depan,'' ucap dr. Nadia.

Selain itu, tambah dr. Nadia tidak ditemukan riwayat hepatitis dari anggota keluarga lain dari ketiga anak. Dan tidak ditemukan anggota keluarga lain yang memiliki gejala sama. Keluhan utama yang disampaikan dari saluran cerna, mengalami keluhan mual, muntah, dan diare hebat.

Bagi warga Kotawaringin Barat diharapkan selalu menjaga kesehatan anak-anaknya agar terhindar dari penyakit hepatitis tersebut. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan adalah salah satu cara paling mudah namun penting untuk dilakukan. Cara ini akan mengurangi resiko anak untuk mengalami penularan melalui pencernaan. Tetap terapkan protokol kesehatan, jangan lengah meskipun kita saat ini dalam masa transisi pandemi ke endemi. (Dsy).