Susun Kajian Pengembangan Komoditas Seng (Zinc/Zn), Kementerian Investasi/BKPM RI Kunjungi Kobar

Asistem Administrasi Umum Syahruddin menerima kunjungan kerja dari Direktorat Perencanaan Sumber Daya Alam Kementerian Investasi/BKPM RI

MMC Kobar - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menerima kunjungan kerja (kunker) dari Direktorat Perencanaan Sumber Daya Alam Kementerian Investasi/BKPM RI pada Jumat (30/8) di ruang rapat H.M Rafii Sekretariat Daerah Kobar.

Rombongan diterima langsung oleh Asisten Administrasi Umum Syahruddin didampingi beberapa perwakilan kepala OPD yang terkait dengan kunker tersebut.

(Baca Juga : Ribuan Masyarakat Kobar Saksikan Kemeriahan Pawai Nasi Adab)

Kunker dilaksanakan dalam rangka penyusunan Kajian Pengembangan Investasi Mineral Kritis Komoditas Seng (Zinc/Zn) dalam Menunjang Transisi Energi Hijau di Indonesia oleh Direktorat Perencanaan Sumber Daya Alam Kementerian Investasi/BKPM RI.

Foto bersama Asisten Administrasi Umum dan Tim dari Kementerian Investasi/BKPM RI

“Ini merupakan lanjutan dari kunjungan lapangan kami kemarin di PT Kapuas Prima Citra dalam rangka penyusunan Kajian Pengembangan Investasi khususnya Komoditas Seng,” ungkap pimpinan rombongan Kementerian Investasi/BKPM RI Eka Mashudi.

Lebih lanjut, Eka memaparkan bahwa komoditas seng punya keunggulan yang bisa dikembangkan dan digunakan pada industri energi terbarukan.

“Kami ingin mengangkat komoditas seng ini karena seng berperan penting dalam memungkinkan teknologi ramah lingkungan seperti tenaga surya dan angin,” papar salah satu anggota tim.

Saat ini baru ada 1 pabrik pengolahan konsentrat seng menjadi zinc ingot di Indonesia dengan kapasitas produksi 30.000 ton/tahun. Sedangkan kebutuhan dalam negeri dari impor rata-rata mencapai 100.000 ton/tahun.

“Tingginya kebutuhan zinc ingot dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, oleh karena itu masih perlu pembangunan smelter zinc ingot baru,” tegas anggota tim BKPM.

Di akhir pertemuan Syahruddin menyampaikan bahwa sangat mendukung terhadap kajian ini.

“Setelah kajiannya selesai, semoga segera dapat tersaji di Kementerian Investasi/BKPM RI sehingga para calon investor dapat langsung mengakses informasi dan berinvestasi di sini yang pada akhirnya target nasional dan regional dapat terpenuhi,” pungkasnya. (tyas/dpmptspkobar)