RSSI Gelar Pelatihan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Pembukaan Pelatihan Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi yang digelar RSSI Pangkalan Bun di ruang pertemuan IGD lantai 2, Selasa (3/11).

MMC Kobar - Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih terus menjadi sorotan. Angka kematian ibu dan anak sebagai indikator keberhasilan pencapaian KIA, dilaporkan sudah mengalami penurunan, yakni 346 kematian (SP 2010) menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS 2015).

Namun faktanya masih belum bisa mencapai target MDGs pada tahun 2015. Sedangkan kita dihadapkan pada target SDG’s yang lebih ambisius yakni mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 KH dan menurunkan angka kematian neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 KH.

(Baca Juga : Pj Bupati Kobar Ajak Seluruh OPD Tingkatkan Komitmen dan Kerja Sama)

Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi, Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun menggelar Pelatihan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi di gedung pertemuan IGD lantai RSSI Pangkalan Bun, Selasa (3/11).

"Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, tidak hanya dapat diselesaikan dalam sektor kesehatan saja, perlu melihat upaya dari sektor lainya,” tutur Kepala Bidang Pelayanan Medik, dr. Emma dalam sambutannya.

“Karena pada dasarnya permasalahan AKI dapat dilihat 2 hal, yaitu dari sisi masyarakat (demand side) dan dari sisi pelayanan (supply side). Permasalahan kesehatan yang ada saat ini tidak lepas dari permasalahan yang ada di masyarakat sehingga imbas dari permasalahan tersebut akan berdampak pada buruk upaya menurunan AKI," lanjutnya.

Diharapkan dalam pelatihan ini para peserta mampu memahami peran ketahanan keluarga dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pelatihan ini diikuti oleh tenaga medis dari RSSI, Puskesmas sekitar dan umum. (rssi pbun)