Diskominfo Kobar Gelar Webinar Jurnalistik
- penulis Diskominfo Kobar
- Kamis, 02 Juli 2020
- dibaca 953 kali
MMC Kobar – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar Web Seminar (Webinar) Jurnalistik online pada Kamis (2/7). Webinar yang mengambil tema ‘Jurnalistik di Era Pandemi Covid-19’ ini merupakan yang pertama digelar oleh Diskominfo Kobar.
Webinar ini menghadirkan 2 orang pembicara yang berkompeten di bidangnya, yakni Dosen, Peneliti dan Konsultan Komunikasi dari FISIP Universitas Sultan Agung Tirtayasa, Dr. Nurprapti Wahyu Widyastuti, M.Si dan Kepala Desk Nusantara Metro TV, Dr. Moh. Hafizni, M.I.Kom.
(Baca Juga : Siapkan Kabupaten Kobar Bebas Kasus Frambusia, Dinkes Kobar Gelar Workshop Persiapan Penilaian Eradikasi Frambusia)
Kepala Diskominfo Kobar, Rody Iskandar yang juga sebagai keynote speaker menyampaikan apresiasinya kepada narasumber dan seluruh peserta dan berharap melalui webinar ini dapat menghasilkan hal yang positif dan bermanfaat bagi seluruh peserta.
“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada narasumber yang sudah bersedia memberikan informasi dan pengetahuan kepada kita semua,” ucap Rody.
Pada materi pertama yang disampaikan oleh Nurprapti Wahyu Widyastuti, dijelaskan mengenai Strategi Komunikasi dan Etika Penyiaran pada Situasi Krisis, yang mana tujuan utama komunikasi dalam situasi krisis adalah untuk menjaga kepercayaan publik melalui saluran media arus utama maupun media sosial.
“Oleh karenanya, dalam komuikasi krisis ini perlu adanya pasokan keakuratan data dan merespons kebutuhan informasi secara tepat dan cepat kepada media. Jangan sampai justru media mengolah informasi secara liar sehingga menimbulkan framing negatif dan berdampak buruknya citra sebuah Lembaga pemerintah,” papar Nurprapti.
Lebih lanjut dijelaskan Nurprapti, kunci strategi komunikasi krisis di era 4.0 adalah kemampuan public relations pemerintah yang dituntut untuk dapat bekerja tanggap dan praktis menghadapi perubahan yang terjadi dalam menghadapi suatu krisis.
“Di masa krisis seperti ini, masyarakat memerlukan adanya asupan edukasi secara menyeluruh. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyerukan agar kepada setiap lembaga penyiaran dapat menghadirkan tayangan yang bersifat edukatif,” terangnya.
Sementara itu, materi Jurnalistik dan Strategi Liputan di Era Pandemi Covid-19 yang disampaikan oleh Moh Hafizni dijelaskan bahwa dalam konteks jurnalistik, media menganggap peristiwa pandemi Covid-19 adalah sumber berita peristiwa tidak direncanakan (god-given facts) atau berita yang terjadi atas kehendak Tuhan.
“Media menggolongkan bencana, termasuk bencana pandemi covid-19 sebagai ‘perfect media event’. Sebagai media event, basis penilaian yang dilakukan adalah nilai berita yang dipilih,” jelas Hafizni.
Di masa pandemi, lanjut Hafizni, jurnalis bisa saja bekerja secara online atau virtual, misalnya mewawancarai narasumber melalui whatsapp, video call, zoom meeting, google meet, atau wawancara melalui skype. Namun, tentu saja tidak semua liputan berita bisa ditangani secara virtual atau dilakukan dari rumah.
“Di tengah situasi pandemi corona, aktivitas jurnalis bertemu narasumber dikurangi dan tidak sedikit dari narasumber yang bersedia diwawancarai secara online,” ungkap Hafizni.
Dijelaskan pula oleh Hafizni, jika liputan harus bertemu narasumber, pekerja media yang meliput harus menjalankannya sesuai protokol kesehatan, narasumber maupun tim peliput media sama-sama menggunakan masker dan menjaga jarak (physical distancing).
Selanjutnya pada webinar ini, para peserta diajak untuk turut berinteraksi dengan kedua narasumber melalui diskusi yang dipandu oleh Kabid Pengelolaan Komunikasi Publik, Febri Sri Hartini, mengenai materi yang telah disampaikan. Dan di akhir acara, Kepala Diskominfo Kobar, Rody Iskandar mengajak seluruh peserta webinar untuk memberikan informasi yang informatif dan edukatif kepada masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (humas diskominfo kobar)