MMC Kobar — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotawaringin Barat (Disdikbud Kobar) melalui Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK) menyelenggarakan kegiatan Advokasi Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di lingkungan satuan pendidikan. Kegiatan berlangsung di Aula Hotel Andika, Jalan Hasanudin, Pangkalan Bun, pada Senin (19/5).

Kegiatan advokasi ini ditujukan bagi anggota Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di jenjang SD dan SMP, dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang yang berasal dari berbagai satuan pendidikan di seluruh wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat.

(Baca Juga : Rakor Alokasi Dana Desa se-Kecamatan Arsel)

Advokasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan dukungan terhadap upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan, serta merupakan bagian dari program kerja Satgas TPPK tingkat Kabupaten Kotawaringin Barat.

Narsum dari Polres Kobar atas nama Iptu Yellis Kristanto, SH( Kanit  PPA Polres Kobar) memberikan materi pada peserta saat kegiatan Advokas Tim PPKSP oleh Satuan Tugas PPK

Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Bidang Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Pengembangan Kurikulum, Rahmad, yang mewakili Plt Kepala Disdikbud Kobar.

Dalam sambutannya, Rahmad menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan.

“Mari kita bersama-sama bersinergi dalam memerangi tindak kekerasan di satuan pendidikan,” ujarnya.

“Gunakan media teknologi untuk edukasi dalam menyampaikan pesan pencegahan dan penanganan kekerasan, agar tercipta lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh warga sekolah,” imbuhnya.

“Buatlah sekolah menjadi rumah kedua yang nyaman, sebagai tempat tumbuh kembang anak secara maksimal,” tutupnya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai institusi, antara lain:

• Idna Kholila, S.Psi dari Dinas P3A2KB Kabupaten Kotawaringin Barat,
• Iptu Yellis Kristanto, SH, Kanit PPA Polres Kobar,
• Ema Prastya Kustanti, S.Psi, M.Pd, dari Forum PUSPA (Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak).

Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan. Mereka aktif berdiskusi dan mengajukan berbagai pertanyaan kepada para narasumber, khususnya terkait kasus-kasus kekerasan di sekolah serta langkah-langkah penanganannya secara tepat dan berlandaskan peraturan yang berlaku.

Narsum dari Forum PUSPA ( Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) Ema Prastya Kustanti, S.Psi saat memberi materi