Bantu UMKM Jualan Online, Kominfo Libatkan Relawan TIK

Jakarta, Kominfo - Bulan Ramadhan atau puasa tercatat sebagai masapuncak tingkat konsumsi dan transaksi pemesanan atau pembelian tertinggi dalam satu tahun di Indonesia. Oleh karena itu, momen puasa kali ini dioptimasikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memfasilitasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah mendapatkan akses pasar online.Untuk membantu UMKM jualan online, Kementerian Kominfo melakukan jemput bola di 8 kota dengan melibatkan Relawan TIK.

Bersama Kementerian Koperasi dan UMKM serta enam marketplace di Indonesia, Kementerian Kominfo menggelar kegiatan Ramadhan Express Ayo UMKM Jualan Online! "Ramadhan Express Ayo UMKM Jualan Onlineuntuk membantu pedagang mikro dan kecil yang belum bisa mendapatkan askes ke pasar online," kataStaf Khusus Menteri Kominfo Bidang PMO dan Digital Economy, Lis Sutjiati saat Konferensi Pers Ramadhan Express di Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (28/05/2018).

(Baca Juga : Rapat Penyelamatan Arsip Eks Dinas Kehutanan)

Menurut Lis Sutjiati, Indonesia mempunyai banyak UMKM yang menjadi pilar perekonomian nasional. “Sampai sekarang, kita mempunyai 59 juta UMKM. Mayoritasnya sebesar 99% adalah mikro. UMKM tersebut adalah backbone ekonomi Indonesia. Selama ini mereka mengkontribusikan 58 s.d.60% dari GDP di Indonesia," jelasnya.

Guna memastikan mereka bisa berjualan online, UMKM tersebut perlu dibantu. Oleh karena itu, Ramadhan Express menggunakan pendekatan jemput bola.  “Kebanyakan dari mikro, mereka belum bisa menolong dirinya untuk berjualan online karena mereka pusing digital itu apa, online itu apa? Mengapa kita jemput bola karena untuk menunjukan buka toko online itu gampang, gratis, cepat, dibantu. Gerakan ini lebih banyak mengarahkan terutama untuk ramadhan ini untuk tingkat mikronya,” jelasnya.

Lebih lanjut Lis Sutjiati menyatakan upaya membantu UMKM menjadi online bukan suatu yang opsional tapi sudah menjadi mandatory. “Mengapa kita perlu lakukan ini? Karena kalaupun mereka tidak jualan online, bukannya berarti kontribusi mereka ke GDP tetap sama. Karena pembelinya kebanyakan pesannya online. Kalau kita ga bantu mereka online, mereka kehilangan orderan,” katanya.

Direktur Pemberdayaan Industri Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary menyatakan upaya membantu mengonlinekan pelaku UMKM dibantu oleh Relawan TIK dan SMK. “Kita punya orang-orang hebat yaitu relawan TIK dan teman-teman SMK. SMK ini punya jurusan entrepreneurship, bagaimana mereka bekerja sama dan mendapatkan solusi sehingga mereka bisa menghasilkan sesuatu,” katanya.

Direktur Septriana mengatakan dengan pendampingan akan dapat dipastikan proses mengonlinekan akan berlangsung lebih cepat . “Mereka mendampingi UMKM yang mempunyai barang bagus tapi tidak tahu bagaimana caranya masuk online. Dengan adanya pendampingan dari saudara-saudara kita baik itu Relawan TIK maupun SMK, mereka hadir jemput bola mendata sebelum kita mengonlinekan, mereka sudah mempercepat proses yang ada," jelasnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Pemasaran Kemenkop UKM Herustiati mengharapkan kegiatan Ramadhan Express ini akan dapat menambah jajaran UMKM yang bisa masuk online. “Untuk delapan juta UMKM itu kan sampai tahun 2020. Untuk sekarang sudah 4,6 juta. Kita terus bersama-sama dengan Kominfo dan Perdagangan mencapai delapan juta,” katanya.

Menurut Herustiati, saat ini sudah tercatat lebih dari delapan juta yang terdaftar di marketplace masing-masing. "Yang kita ajak oleh Kominfo, Perdagangan, dan Perindustrian adalah yang dari awal, UMKM yang benar-benar butuh bantuan pendampingan, itu dihitung sejumlah 4,6 juta. Untuk UMKM-UMKM yang masuk sendiri itu sudah lebih banyak," jelasnya. (PS)