Wujudkan Ketahanan Pangan dengan Sistem Aquaponic, Dinas TPHP Panen Lele Budikdamber

Kepala Bidang Hortikultura, Endro Budi Utomo, saat panen ikan Budikdamber Jum'at (17/7).

MMC Kobar – Pada Jum'at (17/7), Dinas TPHP Kobar panen ikan lele dumbo sebagai bentuk implementasi ketahanan pangan lokal melalui system pertanian akuaponik, yakni menggabungkan budidaya ikan (aquaculture) dan tanaman (hydroponic).

Dengan menggabungkan kedua sistem, limbah yang dibuang menjadi sangat minimal sehingga sistem aquaponic menjadi sistem pertanian yang ramah lingkungan. Panen ikan lele oleh sejumlah pegawai Dinas TPHP ini merupakan panen perdana dari budidaya ikan dalam ember (budikdamber).

(Baca Juga : Roadshow Sosialisasi Sekolah Ramah Anak, Dinas Dikbud Dampingi Bunda PAUD Kobar)

Dil ahan berukuran 3x6 meter di pekarangan Dinas TPHP dimanfaatkan untuk budidaya integritas hortikultura (kangkung) dan ikan lele di dalam ember atau budikdamber. Dari 16 buah ember berukuran 80 liter dapat diisi ± 80 ekor bibit lele dumbo berukuran 2 – 2,5 cm.

Dalam kurun waktu 66 hari atau 2 bulan 1 minggu sudah dapat dipanen dan menghasilkan ± 88 kg ikan lele dalam sekali panen. Di dalam budikdamber ini ada tanaman sayuran kangkung yang digabungkan dengan ikan lele didalamnya. Tanaman sayur kangkung diatas dapat mengambil makanan atau pupuk dari air kotoran ikannya sehingga dapat tumbuh dengan subur dan ikan dapat besar dan hidup dengan baik. 

Kepala Dinas TPHP Kobar, Kamaludin menyampaikan bahwa budikdamber merupakan bentuk ketahanan pangan secara sederhana dan dapat dibuat dipekarangan rumah masing-masing.

"Tidak perlu lahan besar dan luas, dengan memanfaatkan areal pekarangan yang kecil bahkan di pekarangan rumah masing-masing bisa kita manfaatkan. Seperti yang dilakukan teman-teman di Dinas TPHP yang dengan bahan atau alat sederhana bisa membuat integritas hortikultura dan perikanan. Apalagi di tengah pandemik Covid-19 ini dan sesuai dengan himbauan ibu bupati untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai lahan pertanian hortikultura dan sebagiannya untuk ketahanan pangan,” tutur Kamaludin.

Sementara itu, Kepala Bidang Hortikultura, Endro Budi Utomo mengatakan budikdamber dapat menjadi salah satu solusi bagi keluarga terutama di masa pandemi Covid-19.

“Dengan lahan sempit di sekitar rumah dapat dimanfaatkan dengan budikdamber kolaborasi dengan sayuran (kangkung), selain untuk kesibukan dalam rangka stay at home juga bisa menambah pengetahuan, memperoleh hasil pangan dari ikan/sayur sebagai ketahanan pangan untuk keluarga dan juga pembelajaran anak-anak kita,” tutur Endro saat sedang panen ikan. 

Dengan dilakukannya metode ini diharapkan mampu menjadi contoh bahwa dengan lahan yang sempit, bahan yang sederhana dan mudah didapat, bisa untuk usaha memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Budikdamber yang sebelumnya viral disosial media ini merupakan teknik budidaya ikan dalam ember yang dikembangkan oleh Juli Nursandi dari Politeknik Lampung. Teknik budidaya ini dapat menjadi solusi pangan yang mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat berupa ikan dan sayuran. Mari kita galakkan ketahanan pangan diawali dari rumah dan keluarga kita sendiri. Maju Terus Petani Kobar. (dinas tphp kobar)