MMC KOBAR - Rapat koordinasi teknis penanganan fakir miskin pesisir, pulau-pulau kecil dan perbatasan antar negara digelar oleh Dinas Sosial Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kobar, Rabu (12/9).

Hadir pada kegiatan itu, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Pesisir Kemensos RI, Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng),  Bappeda, Dinas PMD, Disperindagkop UMKM, Dinas Sosial Kabupaten Sukamara, Bank BRI, Camat Kumai dan Camat Arut Selatan. Selain itu juga hadir Kepala Desa Wilayah Pesisir Kecamatan Kumai dan pendamping KUBE Pesisir di Kecamatan Kumai.

(Baca Juga : Geliatkan Pariwisata Lewat Festival Tanjung Puting)

Menurut Kepala Dinas Sosial Kobar Akhmad Yadi, dalam penanganan fakir miskin diperlukan sinergitas dan kerjasama dari berbagai tingkatan elemen pemerintahan, baik dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan bahkan sampai ke tingkat desa.

"Disamping keterlibatan pemerintah, juga sangat diperlukan komitmen dari masyarakat miskin itu sendiri untuk merubah kehidupannya. Seberapapun bantuan sosial  yang diberikan kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, maka akan sia-sia dan habis tanpa manfaat apapun. Seperti yang tertera dalam Al-Qur'an. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah nasibnya sendiri,” kata Yadi.

Sementara itu, Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kobar Mahrita mengatakan, bahwa Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada tahun 2019 berencana memberikan bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk masyarakat miskin di wilayah pesisir Kecamatan Kumai. 

Lebih lanjut menurutnya, jumlah KUBE yang bakal menerima bantuan pada tahun 2019 adalah sebanyak 31 KUBE di 5 wilayah desa pesisir. Dia pun menyebutkan bantuan itu rencananya akan disalurkan kepada 8 KUBE di Desa Sungai Bakau, 1 KUBE di Desa Teluk Bogam, 5 KUBE di Desa Keraya, 4 KUBE di Desa Sebuai Timur dan 13 KUBE yang ada di Desa Sebuai.

"Rencanannya, bantuan KUBE akan diberikan pada 300 warga miskin yang terbagi dalam 31 KUBE, dengan jumlah dana sebesar Rp 600 juta rupiah," terang Mahrita.