Peserta Wonderful Sail to Indonesia Akan Jelajahi Kobar

Kapal wisata Sail Indonesai, saat merapat ke perairan Kumai pada tahun sebelumnya. (Humas Diskominfo Kobar)

MMC KOBAR - Predikat sebagai pintu gerbang pariwisata di Kalimantan Tengah (Kalteng) kiranya tidaklah berlebihan bagi Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), sebab kabupaten di wilayah barat Kalteng ini memiliki keberagaman destinasi wisata. Selain Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) yang sudah menjadi rujukan para turis untuk berwisata di Kabupaten Kobar juga terdapat banyak alternatif tempat wisata yang siap memanjakan wisatawan. Terbukti sudah menjadi agenda rutin, Kabupaten Kobar menjadi salah satu tempat yang disinggahi para wisatawan dalam ajang Wonderful Sail to Indonesia. Pada tahun 2018 ini Pelabuhan Panglima Utar Kumai Kabupaten Kobar, Provinsi Kalteng ini kembali menjadi titik singgah peserta Rally Yacht Wonderful Sail to Indonesia 2018 yang berlangsung 8 hingga 11 Oktober 2018.

Selama di Kobar peserta Sail to Indonesia ini akan menjelajahi obyek wisata yang ada di Bumi Marunting Batu Aji. Kapal-kapal yacht ini sudah mulai bergerak dan memasuki wilayah Indonesia. Kapal-kapal berlayar mengikuti arah angin yang bergerak dari arah timur. Rute kapal ketika sampai di Indonesia akan dimulai dari Sumbawa, Lombok Utara, Uleleng, Laweyan kemudian ke Kumai dan dilanjutkan ke 16 pelabuhan singgah lainnya. Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengatakan, untuk menyambut para tamu ini pihaknya telah melakukan berbagai persiapan, karena yang diinformasikan hadir adalah ratusan turis mancanegara. Momen ini setiap tahunnya selalu bertepatan dengan rangkaian HUT Kabupaten Kobar. Sehingga para pelancong dari berbagai negara ini bisa turut serta memeriahkan HUT Kobar ke-59 nanti. 

(Baca Juga : Rapat Pokja Penyusunan Program Kegiatan PPWK Tahun 2022)

Pada saatnya nanti, lanjut Bupati, Pemkab Kobar akan melakukan penyambutan di muara laut bersama kapal-kapal yang disiapkan termasuk kapal dari TNI. Titik labuh dan tambat akan diatur oleh KSOP Kumai di kawasan dermaga wisata dan kawasan pelabuhan Panglima Utar, sehingga tidak akan mengganggu kapal-kapal penumpang atau kapal barang lainnya.

“Beberapa agenda yang sudah dijadwalkan di Kobar antara lain mereka akan diajak ke kampung dayak Desa Pasir Panjang untuk berinteraksi dan diperlihatkan bagaimana kreatifitas warga dalam membuat tato, gelang dari akar beruta, dan lain-lain. Setelah itu mereka dibawa ke Istana Pangeran Mangkubumi. Di Istana peninggalan kerajaan Kesultanan Kutaringin ini mereka akan melihat cagar budaya dan benda-benda peninggalan sejarah. Secara arsitektur istana tersebut seluruhnya terbuat dari kayu. Selain itu mereka juga akan disuguhi sajian kesenian daerah sekaligus diberikan penjelasan terkait benda-benda bersejarah yang hingga kini masih tersimpan,” jelas Bupati.

Tidak berhenti disitu, para turis dari berbagai negara ini nanti juga akan diajak ketepian Sungai Arut. Disini mereka akan mengetahui sejarah pada zaman dahulu, masyarakat lokal tidak bisa terpisahkan dengan sungai atau alam. Ditepian sungai ini mereka akan melihat secara langsung kehidupan sosial masyarakat di titian yang terbuat dari kayu ulin sepanjang sekitar empat kilometer tersebut yang membentang dari Kelurahan Mendawai dan Kelurahan Baru. Dalam waktu bersamaan juga akan diajak melihat lokasi pembuatan kapal pinisi yang lokasinya berada di seberang Sungai Arut. Sekaligus akan disajikan wisata susur sungai. Kunjungan ini nanti diperkirakan sore hari sehingga pada saatnya para peserta Sail to Indonesia ini akan diajak melihat suasana tenggelamnya matahari di tepian Sungai Arut. “Harapan kita cuacanya bagus,” jelasnya. Puncaknya ratusan turis ini akan diajak ke Istana Kuning dan dijamu makan malam bersama pejabat di Kabupaten Kobar. 

Untuk diketahui tujuan utama sekitar 200 wisatawan dengan 70 yacht ini akan mengunjungi Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) yang gaungnya sudah mendunia. Untuk diketahui Wonderful Sail to Indonesia ini menjadi wisata layar terpanjang di dunia melintasi jalur terbaik sepanjang 7.000 km di perairan nusantara dan berlangsung selama 4-5 bulan, dari Juni hingga November 2018.

Melalui acara ini juga, pemerintah ingin mempromosikan bahwa selain TNTP, Kobar juga memiliki keunikan dan keindahan lokasi wisata lainnya yang patut menjadi rujukan wisatawan ketika ke Kobar.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kobar Wahyudi menambahkan, Wonderful Sail to Indonesia ini menjadi branding wisata layar yang prestisius bagi Indonesia ditingkat internasional, juga menciptakan jalur reli yacht terbaik di dunia. Masih menurut Wahyudi, Wonderful Sail to Indonesia menjadi momen penting bagi Kabupaten Kobar agar lebih dikenal diseluruh penjuru dunia. Dampaknya, bisa meningkatkan kunjungan wisata yang akhirnya masyarakat juga mendapat manfaat dari banyaknya wisatawan yang masuk.

Dikatakan Wahyudi, mengutip dari beberapa ulasan pada momen jumpa pers Wonderful Sail to Indonesia 2018 in Kumai di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), bahwa usulan menjadikan TNTP atau Kobar secara umum menjadi Bali ke-11 kembali mencuat. Usulan tersebut didasari sejumlah alasan kuat. Menurut Wahyudi sesuai pemaparan dari kementerian bahwa melihat dari 10 'Bali Baru' yang sudah ditetapkan, belum ada yang mewakili Kalimantan.

"Satu pun tidak ada 10 'Bali Baru' itu di Kalimantan. 10 'Bali Baru' lebih banyak menonjolkan pantai, belum ada yang khusus hutan berikut habitat spesialnya. Makanya TNTP ini daya tarik utamanya hutan tropis sebagai habitat asli orang utan di Indonesia. Nuansanya berbeda dengan 10 'Bali Baru' lainnya. Menjadi pertimbangan juga bahwa TNTP ini sudah menjadi destinasi kelas dunia sehingga tidak mustahil bisa menjadi bali ke-11,” tuturnya.

Lewat event Wonderful Sail to Indonesia 2018 in Kumai ini, merupakan kesempatan baik untuk mengangkat usulan Taman Nasional Tanjung Puting menjadi Bali Baru ke-11. Keunggulan lain TNTP adalah dari sisi aksesibilitas pun, letaknya sangat mendukung. Bandara Iskandar sendiri sudah mumpuni dan menjadi akses paling dekat untuk bisa menuju TNTP tersebut. Sarana pendukung dan fasilitas hotel berbintang juga sudah banyak di Pangkalan Bun.

Melalui berbagai persiapan yang telah direncanakan tersebut ia mengharapkan wisatawan asing tersebut merasa puas menikmati objek wisata di Kabupaten Kobar.

“Ini merupakan investasi, nanti adanya publikasi atau informasi dari para peserta, seandainya dia mem-posting foto di Instagram atau Facebook mereka atau apapun, sehingga mengakibatkan ketertarikan para wisatawan lain. Kita harapkan kesan selama memasuki Kobar dan Kalteng pada umumnya, mereka puas akan apa yang kita layani dan suguhkan, dan tentu saja mereka merasa aman,” imbuhnya.

Rencana Kegiatan Peserta Wonderful Sail to Indonesai 2018 di Kobar

  1. Taman Nasional Tanjung Putting.
  2. Desa Pasir Panjang (warga Dayak).
  3. Istana Pangeran Mangkubumi.
  4. Pemandian Putri Tujuh.
  5. Tepian Sungai Arut.
  6. Wisata Susur Sungai.
  7. Melihat tempat pembuatan Kapal Pinisi.
  8. Melihat tenggelamnya Matahari ditepian Sungai Arut.
  9. Ke Istana Kuning untuk jamuan makan malam.

Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Barat

(Humas Diskominfo Kobar)

Advertorial Kebijakan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Terbit di Radar Sampit, 24 September 2018.