Perangi Hoaks, Jadikan Pancasila Filter di Era Digital

Bone, Kominfo - Pancasila sebagai dasar negara dipandang mampu menjadi alat pemersatu dan perjuangan bangsa dari masa ke masa. Saat ini, nilai Pancasila dapat menjadi acuan dalam mengatasi penyebaran hoaks di era digital.  

“Pancasila sebagai dasar negara bisa menjadi filter bangsa Indonesia dalam mengonsumsi informasi d era digital saat ini,” ungkap Akademisi dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Watampone, Andi Sugirman dalam Forum Dialog dan Pertunjukan Rakyat bertema "Menjaga Pancasila dan Merawat Kebhinekaan di Era Digital" di Gedung Serbaguna YAPIT Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (23/10/2018).

(Baca Juga : Sasar Wilayah Pesisir, Disdukcapil Beri Pelayanan Langsung)

Menurut Andi Sugirman, upaya menjaga Pancasila dan merawat kebinekaan saat ini menjadi tugas bersama, khususnya dalam memastikan penyebaran berita palsu atau hoaks tidak sampai merusak persatuan bangsa. "Di era digital saat ini menjaga Pancasila dan merawat kebinekaan menjadi tantangan bersama. Banyaknya beredar berita palsu atau hoaks di internet adalah salah satu bentuk penyalahgunaan teknologi yang dapat merusak persatuan kita," ungkapnya.

Anggota Komisi I DPR Andi Rio Idris menegaskan saat ini Nilai Pancasila harus terus didengungkan di tengah masyarakat. “Nilai-nilai Pancasila harus terus tumbuh, karena Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, dasar negara dan sebagai bagian dari pemersatu bangsa Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, menyikapi penyebaran hoaks di dunia maya, Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selamatta Sembiring mengingatkan agar generasi muda berhati-hati dalam menyebarkan informasi.

“Kita harus berhati-hati menyebarkan dan meneruskan kembali informasi di media sosial, mengingat rekam jejak seseorang di media sosial tidak akan pernah hilang meski sudah dihapus. Mari kita jaga Pancasila dan rawat kebhinekaan ini dengan sampaikan informasi positif yang bisa mempersatukan bangsa,” jelas Sembiring.

Forum Dialog dan Pertunjukan Rakyat ini dihadiri 200 peserta yang terdiri dari pelajar dan organisasi pemuda di Kabupaten Bone. Sementara narasumber yang hadir diantaranya  Staf Khusus Ketua Dewan Pembina BPIP, Lia Kian, Akademisi STAIN Watampone, Andi Sugirman dan Sekretaris Dinas Kominfo Kab. Bone, H. Suki. (*Ed.VE)