Kobar Promosikan Coto Manggala Pada Event PEDA XII KTNA

Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran mencicipi Coto Manggala di Stand Kobar Pekan Daerah (Peda) XII Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tingkat Provinsi di Desa Eka Bahurui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur, Senin, (8/7). (dkp kobar)

MMC Kobar - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kembali promosikan Coto Manggala dalam Event Pekan Daerah (Peda) XII Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tingkat Provinsi di Desa Eka Bahurui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur (Senin, 8/7/2019).

Tak kurang dari 300 mangkuk kuliner khas Kobar berbahan dasar Manggala/Singkong ini pun bisa dinikmati pengunjung Stand Kobar. Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran setelah secara resmi membuka kegiatan Peda XII KTNA Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah ini pun tak melewatkan kesempatan untuk mampir di Stand Kobar dan mencicipi Coto Manggala.

(Baca Juga : Selama Libur Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Pengunjung Bugamraya Capai 41.400 Orang)

Turut hadir bersama beliau, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Wakil Bupati Gunung Mas dan Kontingen dari Kota/Kabupaten lain serta masyarakat umum untuk mencicipi kuliner khas Kobar ini.

Bupati Kobar, Hj. Nurhidayah yang turut serta mendampingi di Stand Kobar bahkan langsung memperkenalkan Coto Manggala kepada pengunjung.

“Ini makanan khas Kotawaringin Barat. Rasanya enak”, promosi beliau.

Pernyataan tersebut rupanya diamini oleh masyarakat yang turut mencicipi Coto Manggala. Sebagian mereka bahkan berharap agar kuliner daerah ini bisa terus dipertahankan dan tak kalah diminati dari makanan kekinian.

“Saya sudah lama penasaran ingin mencoba Coto Manggala ini.”, ujar Susi Susilawati dari BPTP Provinsi Kalimantan Tengah.

Manggala/Singkong merupakan salah satu umbi yang memiliki nilai strategis sebagai sumber karbohidrat. Umbi Manggala/Singkong mengandung 146-157 kalori per 100 gram bahannya sehingga bisa disejajarkan dengan kentang, terigu dan beras. Maka keberadaan Coto Manggala yang biasa disajikan dengan kuah dari daging (fillet) ikan yang dihaluskan, kikil sapi, suwiran ayam kampung, dadar telur ayam, tambahan soun, potongan wortel, taburan seledri, bawang goreng, keripik dan bumbu menjadi sebuah paket komplit. Tak hanya sekedar nikmat di lidah, semangkuk Coto Manggala juga memberi kita asupan karbohidrat, protein juga vitamin A, B1 dan C yang bermanfaat untuk tubuh.

Plt. Kepala DKP, Ir. Ida Pandanwangi saat dimintai keterangan di sela kegiatan Peda XII KTNA Tingkat Provinsi terkait tujuan DKP dalam mempromosikan Coto Manggala ini mengatakan,“Kita ingin melestarikan kuliner khas daerah Kobar ini sehingga tetap bisa dinikmati kaum muda penerus bangsa”.

“Selain itu, kita juga berharap dengan adanya promosi yang berkelanjutan dari DKP maka masyarakat akan lebih mengenal Manggala atau Singkong ini. Bahwa umbi ini bisa menjadi substitusi atau makanan pengganti beras. Dengan makan semangkuk Coto Manggala energi yang kita peroleh setara dengan sepiring nasi,” sambung Ida.

Selain itu, beliau juga menerangkan bahwa pelestarian Coto Manggala bisa menjadi salah satu aset wisata kuliner di Kobar yang mampu menarik minat wisatawan.

“Jika kuliner khas Kobar ini diminati, pelaku usahanya tentu akan mendapat berkah berupa meningkatnya pendapatan keluarga,” terangnya.

Kemajuan di bidang ilmu dan teknologi pangan telah membuat kita menyadari bahwa saat ini kita tidak perlu lagi hanya bergantung pada satu jenis pangan. Makan tak selalu nasi. Masih ada singkong, sukun, ubi, talas dan sebagainya yang bisa kita pilih sebagai sumber karbohidrat.

Adanya upaya penganekaragaman pangan ini tentunya akan mengurangi ketergantungan pada jenis pangan tertentu seperti beras dan terigu. Dan yang tak kalah penting, masyarakat bisa mencapai keberagaman komposisi gizi sehingga kualitas gizinya pun meningkat. Mari kita tingkatkan kesadaran untuk mengkonsumsi makanan beragam, bergizi seimbang dan aman. (sinta/dkp kobar)