Kembangkan Potensi Wisata Sejarah
- penulis Muhammad Agusta Wijaya
- Rabu, 01 Agustus 2018
- dibaca 2803 kali
MMC Kobar - Tidak bisa dipungkiri, sektor pariwisata menjadi salah satu penyumbang untuk pendapatan daerah Kotawaringin Barat (Kobar). Hal ini membuat pemerintahan Bupati Hj Nurhidayah dan Wakil Bupati Ahmadi Riansyah gencar mengembangkan potensi-potensi wisata yang ada di daerah berjuluk Bumi Marunting Batu Aji ini.
Banyak potensi wisata yang digali oleh pemerintahan NURANI ini. Mulai dari wisata bahari, alam, budaya, religi hingga wisata sejarah. Salah satu potensi wisata sejarah yang kini dilirik oleh Pemkab Kobar adalah pengembangan destinasi wisata Monumen Tugu Palagan Sambi di Desa Sambi, Kecamatan Arut Utara (Aruta).
(Baca Juga : Sosialisasi Peningkatan Kualitas RTLH di Desa Pasir Panjang)
Pemerintah menilai, Monumen Tugu Palagan Sambi sarat dengan nilai sejarah. Sehingga cukup diminati wisatawan dari luar daerah. Karena banyak hal yang didapat ketika mengunjungi destinasi wisata ini. Salah satunya, bisa memberikan edukasi atau pendidikan bagi para pengunjungnya, sehingga mengetahui sejarah perjuangan pahlawan bangsa.
Sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah mengembangkan destinasi tersebut. Pemerintah daerah mulai melakukan perbaikan akses jalan dan jembatan menuju monumen tersebut. Secara perlahan, jalan menuju bangunan Monumen Tugu Palagan Sambi lancar dilalui, hal itu berkat proyek konsorsium yang digagas pemerintahan NURANI.
“Pengembangan pariwisata terutama Monumen Tugu Palagan Sambi ini juga menjadi perhatian kita, makanya dengan perbaikan infrastruktur ini, saya yakin untuk menjangkaunya lebih mudah,” ucap Bupati Hj Nurhidayah.
Bahkan bukti keseriusan Pemkab untuk mengembangkan wisata tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) selaku instansi yang punya tanggungjawab terkait monumen tersebut sudah menganggarkan untuk pemeliharaan pada APBD murni 2018. Akan tetapi, anggaran itu sementara dialihkan, sembari menunggu penyerahan aset kepada Disdikbud.
“Tahun ini sebenarnya ada untuk rehab ya, tapi kita terkendalanya di aset. Karena belum ada penyerahan,” ungkap Kadis Dikbud Kobar Aida Lailawati.
Meskipun demikian, Aida meyakini, Monumen Tugu Palagan Sambi itu memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Karena memiliki nilai sejarah. Bahkan, menjadi salah satu ikon wisata sejarah yang ada di Bumi Marunting Batu Aji.
Terpisah Wakil Bupati Ahmadi Riansyah menyatakan, Desa Sambi milik bangsa Indonesia, karena di Desa Sambi sejarah penerjunan pertama di Indonesia saat melawan penjajahan. “Oleh sebab itu, kita akan poles Desa Sambi dengan melibatkan semua stakeholder,” ujarnya sembari mengatakan akan digelar acara rutin seperti gotong royong, serta peningkatan pembangunan sekitar Monumen Tugu Palagan Sambi dan kawasan Desa Sambi.
Monumen Tugu Palagan Sambi Sarat Nilai Sejarah
Monumen tersebut memiliki sejarah tersendiri. Pasalnya peristiwa penting yang terjadi 70 tahun silam tepatnya pada 17 Oktober 1947 di Desa Sambi akan selalu dikenang.
70 tahun yang lalu, 12 putra terbaik dari pulau Borneo dan satu dari Jawa melakukan aksi heroik dan cukup berani dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Total 13 pejuang ini melakukan penerjunan, dan agresi atau aksi ini adalah yang pertama di Indonesia menggunakan pesawat C4/Dakota RI-002.
Untuk mengenang sejarah tersebut, napak tilas telah dilaksanakan oleh penerjun dari Paskhas TNI-AU beberapa waktu lalu. Aksi tersebut menggambarkan persis peristiwa yang dijalankan prajurit saat menjalankan misi kala itu, dengan menerjunkan jumlah personel yang sama tanpa latihan terlebih dahulu. Aksi ini menggambarkan perjuangan ke-13 pejuang kemerdekaan kala itu.
Dibangunnya monumen tersebut merupakan bentuk untuk mengingat jasa pejuang yang melakukan penerjunan pertama di Indonesia. Bangunan Tugu Pasukan Payung Pertama diresmikan oleh Kepala Staf TNI-AU Marsekal TNI Rilo Pambudi pada 17 Oktober 1995.
Tidak hanya di Desa Sambi. Untuk mengenang perjuangan pembebasan pulau Kalimantan ini. Pesawat C4/Dakota RI-002 yang digunakan para penerjun dijadikan tugu di kawasan Bundaran Pancasila, Pangkalan Bun. Kini kawasan yang dikelola oleh Pemkab Kobar tersebut menjadi salah satu tempat wisata keluarga. Sore hingga malam hari, kawasanan tersebut dijadikan tempat bersantai masyarakat.
Secara perlahan, Pemkab Kobar juga menata kawasan Tugu Palagan Sambi yang ada di kawasan Bundaran Pancasila. Pertama yang sudah dilakukaan adalah penataan Pedagang Kaki Lima (PKL). (Humas Diskominfo Kobar)
Advertorial Kebijakan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Terbit di Kalteng Pos, 1 Agustus 2018.