Disperindagkop UKM Kobar Adakan Expose Awal Penyusunan Dokumen RPIK
- penulis Disperindagkop UKM Kobar
- Jumat, 09 Agustus 2024
- dibaca 101 kali
MMC Kobar - Bertempat di Aula UMKM Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dilaksanakan rapat Pelaksanaan Expose Awal dari Dokumen Naskah Akademik Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Kobar, Selasa (6/8).
Kegiatan ini menandai langkah awal dalam penyusunan dokumen yang akan menjadi acuan utama pembangunan industri di daerah tersebut. Expose ini diselenggarakan oleh CV Terakota Solutama, dengan dihadiri oleh para perwakilan dari berbagai dinas terkait dan para stakeholder.
(Baca Juga : Kegiatan Beberosih Sungai Arut, Ajak Masyarakat Jaga Kebersihan Bantaran Sungai)
Adapun yang hadir dalam acara tersebut perwakilan Sekretaris Disperindagkop UKM, Retno Lestari dan Kepala Bidang Industri Titik Elly Wina. Kegiatan ini juga melibatkan konsultan dari CV Terakota Solutama, yaitu Nadia Saputri dan Tri Yuniati yang memaparkan secara mendetail mengenai dokumen yang diharapkan dapat mendorong perkembangan industri di Kobar. Expose awal ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan dan saran dari para pemangku kepentingan untuk penyempurnaan dokumen akhir.
Sekretaris Dsiperindagkop UKM Kobar Retno Lestari mengatakan, kegiatan ini sangat penting karena merupakan dasar bagi pembuatan kebijakan dan perencanaan yang lebih terarah di masa depan untuk meningkatkan kapasitas industri di daerah. Dengan keterlibatan berbagai dinas dan lembaga pemerintah, rapat mengenai RPIK ini menjadi wadah penting untuk sinergi dan kolaborasi antarsektor.
“Pelaksanaan expose awal ini juga mengindikasikan komitmen Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dalam mendukung pengembangan industri yang berkelanjutan. Dengan dokumen RIPIK ini, diharapkan semua pihak dapat bergerak bersama dalam arah yang sama untuk memajukan industri dan perekonomian lokal di Kotawaringin Barat, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Retno.