Dalam 4 Hari Terakhir, Pasien Sembuh Covid-19 di Kobar Sebanyak 14 Orang

Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kobar, Ahmad Rois pada Konferensi pers yang digelar Rabu (27/5).

MMC Kobar – Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengumumkan penambahan jumlah pasien sembuh Covid-19 sampai Rabu (27/5) siang sebanyak 23 orang. Pengumuman ini disampaikan melalui Konferensi Pers oleh Jubir Covid-19 Kabupaten Kobar, Ahmad Rois, SKM, M.Kes.

Ahmad Rois menyampaikan bahwa dalam 4 hari terakhir, yakni mulai Sabtu (23/5) ada penambahan 14 pasien Covid-19 yang sembuh, sehingga total jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Kabupaten Kobar sebanyak 23 orang.

(Baca Juga : Dishub Kobar Lakukan Kunker ke Direktorat Angkutan Udara Kemenhub RI)

“Saat ini kita juga bersyukur karena jumlah OTG yang telah kita swab 2 kali dan dinyatakan negatif sebanyak 31 orang dan akan mendapatkan surat keterangan dari Dinas Kesehatan melalui Puskesmas di wilayah OTG tinggal,” lanjut Rois.

Namun, pada hari yang sama, Ahmad Rois juga menyampaikan ada penambahan 1 orang pasien Covid-19 positif yang sebelumnya dirawat sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSSI yang berasal dari Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai.

“Saat ini sedang dilakukan tracking riwayat kontak dan perjalanan pasien tersebut,” tutur Ahmad Rois.

“Dengan demikian, jumlah kumulatif pasien Covid-19 positif di Kabupaten Kotawaringin Barat menjadi 34 orang. Dan, saat ini di RSSI Pangkalan Bun merawat 11 pasien COVID-19 positif dan 6 orang PDP serta 10 ODP,” papar Ahmad Rois.

Melalui konferensi pers ini, Pemkab Kobar melalui Jubir Gugus Tugas Covid-19 Ahmad Rois meminta kepada semua pihak untuk dapat memahami dan mematuhi anjuran pemerintah, anjuran semua gugus tugas dan arahan tenaga kesehatan untuk perbanyak aktifitas di rumah, hindari kerumunan orang banyak dan selalu jaga jarak fisik dengan orang lain.

“Bagi masyarakat yang baru datang dari luar daerah untuk dapat patuh melakukan karantina mandiri selama 14 hari dengan pengawasan ketat di tingkat RT, RW atau desa/kelurahan, karena adanya potensi munculnya penularan dari kluster baru dari wilayah terjangkit,” imbau Rois. (humas diskominfo kobar)