Cegah Stunting, Pemerintah Kecamatan Pangkalan Lada Adakan Kegiatan Orientasi Kader TPK Beresiko Stunting

Peserta Kegiatan Orientasi Tim Pendamping Keluarga Beresiko Stunting Tahun 2022.

MMC Kobar - Dalam rangka pencegahan stunting di Kecamatan Pangkalan Lada, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) bersama Pemerintah Kecamatan Pangkalan Lada mengadakan kegiatan orientasi kepada Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) Beresiko Stunting di aula Kecamatan Pangkalan Lada, Kamis (30/06).

Kegiatan orientasi ini menghadirkan narasumber Camat Pangkalan Lada Robby Setiwan, S.STP.,M.Si, Dinas P3AP2KB Kobar Edy Darmawan Tarli, SE., Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kobar Hj. Siti Zakiah, S.Tr.Keb., Bd.,M.Kes, TP-PKK Kobar, dan Penyuluh KB Kecamatan Pangkalan Lada.

(Baca Juga : Hadiri Simulasi Pengamanan Pilkada, Wabup Kobar Optimis Pelaksanaan Pilkada 2020 Berjalan Baik)

Kegiatan juga dihadiri oleh KUA Kecamatan Pangkalan Lada, Puskesmas Pandu Senjaya dan Puskesmas Pangkalan Lada. Peserta yang hadir sebanyak 24 TPK Beresiko Stunting dari 12 desa se-Kecamatan Pangkalan Lada.

Camat Pangkalan Lada Membuka Kegiatan Orientasi Kader Tim Pendamping Keluarga Beresiko Stunting Tahun 2022

Camat Pangkalan Lada yang berkesempatan membuka acara menyampaikan kepada TPK agar lebih bersinergi dalam pencegahan stunting diseluruh desa di Kecamatan Pangkalan Lada.

Sementara itu, narasumber Penyuluh KB Kecamatan Pangkalan Lada yang sekaligus Anggota TP-PKK Kobar Atika Pawardani, S.Ikom menyampaikan kepada TPK agar selalu melakukan pemutakhiran data sasaran keluarga beresiko stunting.

“Selain itu, TPK juga diharapkan dapat mensosialisasikan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) kepada calon pengantin (cantin) dan ibu hamil,” ujar Atika.

Atika menjelaskan, Aplikasi Elsimil menjadi langkah keterbukaan informasi kepada publik demi mempercepat penurunan angka stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi selama 1000 hari kehidupan. Karena perkembangan utama anak ada di 1000 hari kehidupan atau 2 tahun.

“Jadi, supaya Tim Pendamping Keluarga Beresiko Stunting Desa terlatih memilih variabel dalam pemantauan fase hamil dan paska persalinan, maka dilaksanakanlah kegiatan orientasi ini,” imbuhnya. (kec-p.lada)

(Foto Bersama) - Kegiatan Orientasi Kader Tim Pendamping Keluarga Beresiko Stunting Tahun 2022