Usai Raih Kabupaten Terinovatif Penanganan Stunting, Pj Bupati Kobar Terima Audiensi Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng

MMC Kobar – Rabu (7/6) Pj Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Budi Santosa menerima kunjungan kerja Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Tengah Jeanny Yola Winokan. 

Kunjungan ini dalam rangka audiensi setelah sebelumnya Kabupaten Kobar mendapat penghargaan penilaian kinerja sebagai Kabupaten Terinovatif dalam melaksanakan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting yang digelar di aula Bappedalitbang Provinsi Kalteng pada Mei lalu.

(Baca Juga : Peningkatan Kompetensi dan Ketrampilan Bagi Pencari Kerja)

Pertemuan audiensi bertempat di ruang rapat Bupati dan dipimpin oleh Plh Sekretaris Daerah Juni Gultom yang juga selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kobar. Audiensi dihadiri oleh TPPS Kabupaten yang terdiri dari Forkopimda, TP PKK, Staf Ahli Bupati, Asisten, IBI Cabang Kobar, dan Satgas Stunting.

Kepala Dinas P3AP2KB Kobar Agus Basrawiyanta dalam laporannya menyampaikan kebijakan strategi, situasi dan kondisi stunting di Kabupaten Kobar. 

“Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kabupaten Kobar sebesar 21,1 persen pada tahun 2022,” ungkapnya

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Jeanny menyampaikan, perlu memaksimalkan pelaporan data dengan memaksimalkan kolaborasi lembaga/dinas terkait upaya intervensi sensitif dan spesifik yang berjumlah 54 indikator. 

“Peraturan tentang stunting sudah ada, SK TPPS ada, komitmen ada, namun implementasinya harus lebih ditingkatkan lagi serta dari sisi manajerialnya yang harus lebih dimaksimalkan”, kata dr. Jeanny.

Menanggapai hal tersebut, Pj Bupati Budai Santosa meminta seluruh stakeholder untuk meningkatkan konvergensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kobar, yakni dengan meningkatkan harmonisasi pelaksanaan intervensi gizi sensitif dan spesifik. 

“Upaya penurunan stunting harus lebih efektif, sistematis, dan terencana. Sebab, pada 2024 mendatang, telah ditetapkan target penurunan prevalensi stunting di angka 14 persen secara nasional, dan untuk Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 12,49 persen,” kata Pj Bupati. 

Lebih kanjut Budi Santosa menekankan untuk pertahankan dan perkuat sinergi dan kolabosari pentahelix (akademisi, swasta, masyarakat, pemerintah, dan media) antarsektor, baik sektor kesehatan maupun non kesehatan.

Sementara itu Ketua DPRD Kobar M. Rusdi Gozali menyampaikan komitmennya untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Kobar.

Angka stunting menjadi dasar bagi pemerintah dalam membentuk sumberdaya manusia yang akan dimiliki, sehingga perlu kerja cepat dan nyata. Libatkan semua stakeholder, masyarakat, hingga di tingkat bawah untuk penanganan stunting,” ujarnya. (tpps kobar)