Tingkatkan SDM Peternak, DPKH Kobar Menyelenggarakan SLPR
- penulis DPKH Kobar
- Kamis, 06 Desember 2018
- dibaca 472 kali
MMC KOBAR - Guna meningkatkan sumberdaya manusia dan kelembagaan peternak rakyat di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kobar menyelenggarakan pelatihan bagi peternak melalui Sekolah Lapang Peternakan Rakyat (SLPR). SLPR merupakan proses pembelajaran secara aplikatif, partisipatif, sistematis, dan terstruktur untuk meningkatkan SDM dan kelembagaan peternak dalam rangka mewujudkan kemandirian dan kedaulatan peternak rakyat di lokasi Sentra Peternakan Rakyat (SPR).
SPR sendiri merupakan sebuah pendekatan baru dalam pengembangan peternakan dan kesehatan hewan di Kobar yang sifatnya terpadu, yakni terpadu kawasan, terpadu data dan informasi, terpadu sistem usaha dan pemasaran, terpadu organisasi dan kelembagaan peternak, serta terpadu pelayanan teknis dinas yang didukung dengan partisifasi aktif peternak rakyat.
(Baca Juga : Inilah Tiga Langkah Antisipatif Lindungi Data Pribadi)
Kepala Dinas PKH Kobar Ida Pandanwangi mengatakan bahwa kegiatan SLPR dirancang dengan kurikulum yang terstruktur dimana seluruhnya ada enam sesi SLPR. Dan pada tahun 2018 ini, baru dilaksanakan sebanyak tiga sesi yaitu SLPR aspek pakan, limbah dan kelembagaan, sedangkan tiga sesi lainnya, yakni SLPR aspek produksi, reproduksi dan kesehatan hewan akan dilaksanakan tahun 2019.
“Dengan SLPR ini diharapkan wawasan dan keterampilan peternak dapat meningkat, sehingga mereka akan lebih percaya diri dan mampu mengelola usaha ternaknya dengan lebih baik. Selain itu, dengan semangat solidaritas dan kebersamaan para peternak sebagaimana tujuan dibentuknya SPR, diharapkan akan terwujud kelembagaan peternak yang tangguh dan kuat serta membawa perubahan peningkatan kesejahteraan peternak di lokasi SPR. Apalagi kegiatan SLPR ini didukung oleh perguruan tinggi, yaitu IPB dan Untama yang akan berbagi ilmu sekaligus mendampingi peternak di tingkat lapangan,” katanya pada kegiatan SLPR Kelembagaan di Desa Pangkalan Dewa, Senin (3/12).
Kabid Pasca Panen SMD dan Kelembagaan Dinas PKH Kobar M Rubiansyah juga menyampaikan bahwa para peternak wajib mengelola bisnisnya secara kolektif.
“Jangan berbisnis sendiri-sendiri, karena dengan kolektif para peternak jadi lebih kuat, bisa mengatasi permasalahannya bersama,” katanya.
Ditambahkannya, dalam kegiatan SLPR aspek kelembagaan ini, peternak diberikan pemahaman bahwa perlu adanya perubahan pola pikir peternak yang selama ini seringkali berkelompok hanya untuk menerima bantuan dari pemerintah.
“Kedepan harus dipahami bahwa mereka berkelompok untuk membangun kemandirian. Dengan berkelompok melalui pendekatan SPR diharapkan para peternak akan lebih mudah untuk membangun jejaring dalam satu manajemen usaha bersama, satu manajemen organisasi, satu standar (SOP) budidaya ternak, satu pintu dalam bisnis dan pemasaran ternaknya,” tambahnya.
Ketua SPR Berkat Bersama Kecamatan Pangkalan Lada Zainanto disela-sela kegiatan pelatihan mengatakan, tidak hanya teori tetapi dalam SLPR, peternak langsung diberikan praktik, seperti membuat pakan silase dari bahan-bahan yang selama ini tidak termanfaatkan, yakni dari pakis-pakisan.
“Kami bersyukur bisa langsung belajar dan menggali ilmu peternakan dari pakarnya langsung. Kami diajarkan cara membuat instalasi biogas dengan peralatan yang sederhana dan tentunya lebih murah, dan kami diajarkan juga bagaimana membangun kelembagaan peternak yang kuat dengan metode-metode yang menarik,” katanya.
Perlu diketahui, pada setiap sesi pelaksanaan kegiatan SLPR diisi oleh narasumber dari ahli peternakan IPB Bogor, yakni ahli pakan Dr. Apton, Ahli Limbah Dr. Salundik dan Ahli Bisnis dan Kelembagaan Peternak Dr. Anggraini Sukmawati.
Kegiatan SLPR di SPR Berkat Bersama Kecamatan Pangkalan Lada telah dilaksanakan sebanyak tiga sesi, yaitu SLPR-Pakan di Desa Sumber Agung pada 29-30 September 2018, SLPR-Limbah di Desa Purbasari pada 14-15 November 2018 dan SLPR-Kelembagaan di Desa Pangkalan Dewa pada 3-4 Desember 2018. Peserta kegiatan sebanyak 30 orang, terdiri dari Pengurus SPR dan peternak kader dari 11 desa di Kecamatan Pangkalan Lada. Setiap sesi kegiatan berlangsung selama dua hari, yang diisi dengan materi teori dan praktik. (Rbn/Awr)