Sebaran Pasien Positif Covid-19 di Kobar Meluas

Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kobar Achmad Rois, S.K.M.,M.Kes dalam konferensi pers pada Senin (4/5) menyampaikan ada penambahan pasien positif covid-19 di Kobar sebanyak 4 orang.

MMC Kobar – Senin (4/5/) kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kembali bertambah 4 orang. Dengan demikian total seluruh pasien positif covid-19 di Bumi Marunting Batu Aji menjadi 22 orang, sementara pasien yang sembuh masih berjumlah 2 orang.

Hal ini disampaikan juru bicara (jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 Kobar Achmad Rois dalam konferensi pers yang dilaksanakan dari media center.

(Baca Juga : Pj Bupati Kobar Ajak Masyarakat Rutin Berolahraga untuk Jaga Kesehatan dan Kebugaran)

“Keempat pasien positif baru, 2 orang berasal dari Kelurahan Baru, 1 orang dari Kelurahan Sidorejo dan 1 orang berasal dari Kelurahan Madurejo, ini menandakan terjadi perluasan sebaran pasien positif covid-19 menjadi 10 desa / kelurahan di 4 kecamatan,” kata Rois.

Rois menambahkan jika 2 orang positif baru merupakan kontak erat degan pasien Covid-19 sebelumnya, sedangkan 2 orang lainnya merupakan kluster yang sama dengan kasus sebelumnya.

“Keempatnya merupakan orang tanpa gejala (OTG) yang telah diambil dan diperiksakan sampel swab nya tanggal 24 April 2020 ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya,” lanjut Rois.

Memperhatikan data hasil pelacakan yang menunjukkan bahwa meskipun dengan tanpa gejala Covid-19 dan sudah lebih 1 bulan, hasil pemeriksaan laboratorium masih bisa menunjukkan adanya pasien Covid-19 positif baru. Rois menambahkan jika hal ini perlu menjadikan perhatian masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Ini adalah penyakit baru, di awal pandemi WHO memperkirakan masa inkubasi Covid-19 adalah 1-14 hari, tetapi perkiraan WHO akan diperbarui kembali saat lebih banyak data terbaru tersedia,” tambahnya.

Rois juga mengungkapkan jika peluang bertambah panjangnya masa inkubasi mungkin terjadi karena agen penyakit ini adalah virus yang sangat cepat pola perubahan serangannya serta di wilayah lain didapatkan laporan adanya masa inkubasi yang lebih panjang dari 14 hari. (prokom kobar)