RSSI Pangkalan Bun Siapkan Alat PACS Radiologi Baru

Presentasi Alat PACS oleh salah satu penyedia alat kesehatan Radiologi di RSSI Pangkalan Bun.

MMC Kobar - Di zaman serba digital, di mana teknologi berkembang pesat dan digunakan hampir di setiap aspek kehidupan, pelayanan kesehatan pun tak luput menjadi bagian dari perkembangan teknologi. Digitalisasi ini pun akhirnya merambah ke rumah sakit.

RSUD Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun hari ini, Kamis (18/3) menerima presentasi alat PACS (Picture Archiving and Communication System) dari salah satu pengembang alat kesehatan radiologi.

(Baca Juga : Bappeda Gelar Workshop Review Dokumen RAD AMPL Tahun 2015-2019 dan Penetapan Tim Penyusunan RAD AMPL Tahun 2022-2026)

"PACS itu suatu sistem (software-hardware) yang bisa menyimpan gambar (hasil CT Scan) ke spesialis radiologi agar bisa dibaca sesuai aslinya. Terutama pada pasien-pasien gawat darurat, PACS bisa diakses kapan saja, di mana dokter radiologi itu berada," tutur dr. Emma selaku Kepala Bidang Pelayanan Medik.

dr. Emma menjelaskan, biasanya pasien harus menunggu hasil radiologi diprint dengan kertas film yang memakan waktu dan biaya. Pada PACS, hasil radiologi akan langsung bisa diakses oleh dokter bersangkutan untuk segera ditindaklanjuti. Ini, kata dia, bisa menekan biaya dan waktu.

“Hal yang tak kalah penting, adalah paparan eksposur radiologi akan lebih minimum bagi pasien. Sebab, seperti yang kita tahu, efek radiologi seperti x-ray, scanning, ultrasonic, USG  dan juga MRI (magnetic resonance imaging) bisa memberikan efek samping yang buruk bagi tubuh,” jelasnya.

PACS sendiri pertama diciptakan pada 1972 oleh Dr. Richard J. Steckel. PACS memiliki kemampuan untuk memberikan akses tepat waktu dan efisien dari segi interpretasi dan data terkait. PACS juga mengurangi hambatan fisik dan waktu yang terkait dengan kertas film, pengambilan gambar manual, distribusi dan tampilan.

Sementara itu Plt Direktur RSSI Pangkalan Bun, dr. Fachruddin mengungkapkan bahwa pihak RSSI berencana akan mengadakan alat PACS tersebut di tahun 2021 menyesuaikan anggaran yang tersedia.

"Kita rencananya akan mengadakan alat PACS ini kalau tidak di tahun ini, ya di tahun depan. Menyesuaikan anggaran yang ada. Karena alat ini harganya lumayan mahal," tutur dr. Fachruddin. (rssi pbun)