Puluhan Kader Bina Keluarga dan Ibu Hamil di Desa Kumai Hulu Kecamatan Kumai Ikuti Sosialisasi Penurunan Stunting
- penulis DP3AP2KB Kobar
- Selasa, 03 Agustus 2021
- dibaca 623 kali
MMC Kobar - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Bidang Keluarga Berencana pada Selasa (03/8) kembali melaksanakan kegiatan Sosialisasi Penurunan Stunting. Kali ini kegiatan dilaksanakan di Kelurahan Kumai Hulu Kecamatan Kumai.
Acara tersebut dihadiri Kabid KB beserta Kasi, Lurah Kumai Hulu dan peserta yang mengikuti kegiatan sosialisas berjumlah 25 orang. Peserta yang hadir adalah Kader Bina Keluarga Balita, ibu hamil dan keluarga yg mempunyai balita.
(Baca Juga : Penanganan Non Kebakaran, Personil Damkar Kobar Evakuasi Dua Ekor Ular Kobra dari Dalam Sumur Milik Polsek Kumai)
Kepala Dinas P3AP2KB Kobar melalui Kabid KB Jamin Ginting SKM pada kesempatan tersebut menyampaikan materi mengenai 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). "Bahwa Ibu hamil dengan konsumsi asupan gizi yang rendah dan mengalami penyakit infeksi akan melahirkan bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBLR), dan/atau panjang badan bayi di bawah standar,” kata Jamin Ginting.
Dijelaskan Jamin lebih lanjut asupan gizi yang baik tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga, tetapi juga dipengaruhi oleh pola asuh seperti pemberian kolostrum (ASI yang pertama kali keluar), Inisasi Menyusu Dini (IMD), pemberian ASI eksklusif, dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) secara tepat.
“Selain itu, faktor kesehatan lingkungan seperti akses air bersih dan sanitasi layak serta pengelolaan sampah juga berhubungan erat dengan kejadian infeksi penyakit menular pada anak. Kehidupan anak sejak dalam kandungan ibu hingga berusia dua tahun (1.000 HPK) merupakan masa-masa kritis dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal,” terangnya.
Faktor lingkungan yang baik, sambung Jamin, terutama di awal-awal kehidupan anak, dapat memaksimalkan potensi genetik (keturunan) yang dimiliki anak sehingga anak dapat mencapai tinggi badan optimalnya. Faktor lingkungan yang mendukung ditentukan oleh berbagai aspek atau sektor.
“Penyebab tidak langsung masalah stunting dipengaruhi oleh berbagai faktor, meliputi pendapatan dan kesenjangan ekonomi, perdagangan, urbanisasi, globalisasi, sistem pangan, jaminan sosial, sistem kesehatan, pembangunan pertanian, dan pemberdayaan perempuan,” imbuhnya.
“Untuk mengatasi penyebab stunting, diperlukan prasyarat pendukung yang mencakup Komitmen politik dan kebijakan untuk pelaksanaan, Keterlibatan pemerintah dan lintas sektor, Kapasitas untuk melaksanakan,” pungkasnya. (dp3ap2kb kobar)