Persiapkan Pergantian Pengurus, Dinas TPHP Gelar Pertemuan Asosiasi Petani di Kobar

Pertemuan Asosiasi Petani di Aula Dinas TPHP, Kamis (01/10)

MMC Kobar - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan menggelar Pertemuan Asosiasi Petani Perkebunan Tingkat Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2020 pada Kamis (01/10) di Aula Dinas TPHP. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka pemantapan pergantian pengurus asosiasi petani, mengingat tiga asosiasi akan berakhir periode kepengurusannya pada Tahun 2020 ini yakni APKASI, APKARINDO dan APLI. Kegiatan yang dilaksanakan dengan mematuhi protokol Kesehatan, dihadiri oleh Kepala Dinas TPHP, Ir. Kamaludin, MSi  selaku penanggung jawab, Sekretaris Dinas, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Sutiyana selaku ketua pelaksana, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI), Ketua Asosiasi Petani Karet Indonesia (APKARINDO), Ketua Asosiasi Petani Lada Indonesia (APLI), serta Kepala Bidang dan Kepala Seksi Penyuluhan dilingkungan Dinas TPHP.

Pada sambutannya Kepala Dinas TPHP, Ir. Kamaludin mengataka bahwa Kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di bidang pembangunan ekonomi, pembangunan subsektor pertanian dalam arti luas tahun 2020 menempati prioritas ke tiga. Hal ini berdasar dan didukung oleh ketersediaan sumber daya lahan dan agroklimat yang sesuai dengan pengembangan komoditas perkebunan. "Kebijakan pemerintah pusat dengan visi Indonesia berupa perubahan paradigma memecahkan masalah melalui inovasi. Adapun Program Kerja dengan lima sasaran prioritas yaitu Infrastruktur, Sumber Daya Manusia, Investasi, Reformasi Birokrasi dan Penggunaan APBN,” tutur Kamaludin.

(Baca Juga : Pastikan Aman, BPBD Kobar Pantau Lokasi Rawan Banjir Genangan)

Lebih lanjut Kamaludin menuturkan bahwa pembangunan oleh petani tidak lepas dari peran kelembagaan petani, akan tetapi sumber daya kelembagaan petani itu sendiri belum optimal. “Belum optimalnya kelembagaan petani perlu diupayakan kebijakan dan program strategi mendasar pemberdayaan petani yakni dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil pertanian, konsoludasi dan jaminan luasan lahan, fasilitas dan permodalan, akses teknologi dan penguatan kelembagaan petani,” lanjut  Kamaludin.

Sutiyana, Ketua APKASINDO menyatakan siap untuk menindaklanjuti program-program dan menjadi mandiri dengan dukungan fasilitas dan permodalan dari pemerintah. “Kami siap menindaklanjuti program-program utuk menjadi petani mandiri sebagaimana yang disampaikan Bapak Kepala Dinas TPHP, mengingat masih ada beberapa hal yang menjadi pekerjaan rumah dari kepengurusan APKASINDO yakni bagaimana agar petani punya legalitas yang jelas dan memperoleh bibit berkualitas, sehingga mampu memperoleh produks lebih baik lagi,” tutur Sutiyana.

Kelembagaan petani ini merupakan lembaga yang dibentuk dari, oleh dan untuk petani atas dasar kesamaan kepentingan, kondisi lingkungan sosial ekonomi dan sumber daya, kesamaan komoditas untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota yang dinamakan kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan) dan kelembagaan petani lainnya. Kelembagaan petani diharapkan mampu meningkatkan peran sertanya untuk mendukung program pembangunan pertanian dalam arti luas khususnya di wilayah Kobar. Maju Terus Petani Kobar. (dtphp_kobar)