Peringati Hari Pendengaran Sedunia, RSSI Pangkalan Bun Gelar Pemeriksaan Pendengaran Gratis
- penulis RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
- Sabtu, 09 April 2022
- dibaca 310 kali
MMC Kobar - RSUD Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun melaksanakan kegiatan Bakti Sosial berupa Pemeriksaan Pendengaran Gratis untuk anak usia 0-5 tahun dalam rangka memperingati Hari Pendengaran Sedunia. Kegiatan ini digelar di gedung poliklinik RSSI Pangkalan Bun pada Sabtu (9/4) dan turut dihadiri oleh Direktur, Wakil Direktur Pelayanan, Wakil Direktur Umum dan Keuangan serta dokter spesialis THT-KL RSSI Pangkalan Bun.
Dalam sambutannya Direktur RSSI Pangkalan Bun dr. Fachruddin mengatakan, pada kegiatan ini dilakukan pula skrining pendengaran menggunakan alat OAE (Otoacoustic Emission) sebagai alat untuk mendeteksi secara dini gangguan pendengaran pada bayi dan anak. Kegiatan ini sangat penting untuk mengingatkan kita bagaimana pentingnya pendengaran.
(Baca Juga : Bekerja Sama dengan Kadin dan HIPMI, Pemkab Kotawaringin Barat Kembali Gelar Kobar Expo 2022 )
"Kasus gangguan pendengaran setiap tahun semakin meningkat di Indonesia. Itu terjadi karena ketidaktahuan atau orang tua bagaimana bahayanya gangguan pendengaran,” tutur Fachruddin.
Lebih lanjut Fachruddin menjelaskan, kasus gangguan pendengaran terjadi karena ibu pada saat usia hamil tidak melakukan vaksinasi, atau pada saat hamil mengkonsumsi obat-obatan yang tidak dianjurkan dokter spesialis.
“Adapun kasus lainnya yaitu membersihkan telinga tidak pada prosedurnya yang tepat. Itu bisa menjadi salah satu faktor penyebab ketulian apabila pada saat pembersihan dilakukan secara tidak benar,” terangnya.
Untuk itu, lanjutnya, melalui kegiatan ini digelar dalam rangka mengenal lebih dekat bagaimana tanda-tanda orang mengalami gangguan pendengaran. Apabila tidak dilakukan deteksi sejak dini, maka akan menyebabkan tuli permanen. Tetapi apabila dilakukan deteksi sejak dini hal demikian bisa dicegah.
“Harapannya dengan dilaksanakannya kegiatan ini bisa menurunkan atau mendeteksi lebih cepat kasus-kasus gangguan pendengaran lebih cepat sehingga bisa di cegah sejak dini,” pungkasnya. (rssi pbun)