Peringatan Pertempuran 14 Januari 1946, Pj Bupati Budi Santosa Ajak Masyarakat Menerapkan Perjuangan dalam Pembangunan
- penulis Protokol & Komunikasi Kobar
- Minggu, 14 Januari 2024
- dibaca 255 kali
Peringatan Pertempuran 14 Januari, Pj Bupati Budi Santosa Ajak Masyarakat Menerapkan Perjuangan dalam Pembangunan
MMC Kobar – Penjabat (Pj) Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Budi Santosa, M.Si, menghadiri rangkaian peringatan pertempuran 14 Januari 1946 di Kumai. Acara pada Minggu (14/1) ini berlangsung di dermaga Pelabuhan Panglima Utar Kumai, dimulai dari pagi hingga siang hari.
(Baca Juga : Wakil Bupati Kobar Buka Lokakarya Penyusunan Informasi Yang Dikecualikan)
Terdapat dua kegiatan utama yang diadakan untuk menghormati perjuangan para pejuang kemerdekaan, pertama, upacara tabur bunga sebagai tanda penghormatan kepada pahlawan yang gugur dalam pertempuran tersebut dan kedua, kegiatan haul dan penyerahan tali asih kepada keluarga pejuang di Kumai.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Budi Santosa mengajak masyarakat untuk meresapi makna perjuangan yang dilakukan oleh para pejuang pendahulu. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya sebagai suatu peringatan sejarah, tetapi juga sebagai bahan refleksi bagi semua.
"Kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini memiliki arti penting sebagai bahan refleksi sekaligus menjadi motivasi untuk melanjutkan perjuangan membangun daerah, bangsa, dan negara," ujar Budi Santosa.
Budi Santosa menekankan bahwa perjuangan para pendahulu dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa perlu menjadi contoh dan teladan bagi generasi sekarang. Ia mengungkapkan penghargaannya terhadap karakter kuat masyarakat Kumai yang telah melawan penjajah pada pertempuran 14 Januari 1946.
"Kami merasakan betul perjuangan masyarakat Kumai pada pertempuran 14 Januari 1946, saya tahu karakter masyarakat Kumai sangat kuat, karakter kuat ini harus diterapkan di dalam masa pembangunan ini," kata Budi Santosa.
Lebih lanjut, Pj. Bupati menyampaikan bahwa sikap keras masyarakat Kumai dalam melawan penjajah juga harus ditunjukkan saat ini dalam melawan kemiskinan dan berbagai tantangan pembangunan.
"Sikap masyarakat Kumai yang keras, dalam melawan penjajah, juga harus ditunjukkan saat ini dalam melawan kemiskinan, perjuangan kita bukan hanya sebatas mengenang masa lalu, tetapi juga menjadikannya sebagai semangat untuk meraih masa depan yang lebih baik," tambahnya.
Peringatan pertempuran 14 Januari 1946 di Kumai tidak hanya menjadi momen bersejarah, tetapi juga menjadi panggung inspirasi untuk terus membangun dan melanjutkan perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan kemerdekaan. (prokom_rib)