Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kabupaten Kobar Tahun 2020

Bupati Kotawaringin Barat didampingi unsur Forkopimda, Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, para Kepala SOPD dan undangan lainnya pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2020 di Kobar, Jumat (10/7). Foto: dok. DLH Kobar

MMC Kobar – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) pada Jumat (10/7) melaksanakan rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2020.

Kegiatan yang berlangsung di Taman Kota Manis Pangkalan Bun diisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya launching perdana stasiun Air Quality Monitoring System (AQMS), penyerahan bantuan dari lembaga/perusahaan dan penananam pohon.

(Baca Juga : Meriahkan HUT Ke-78 Republik Indonesia, DWP Kobar Adakan Berbagai Lomba)

Hadir pada acara tersebut Bupati Kobar, Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, unsur Forkopimda, para Kepala SOPD dan undangan lainnya.

Bupati Kobar Hj Nurhidayah dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa sampai saat ini pemerintah telah banyak melakukan berbagai bentuk penanganan untuk mencegah penularan Covid-19, diantaranya pemerintah telah melakukan penyemprotan disinfektan di jalanan dan peningkatan jumlah Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan.

“Penanganan ini, tentu menimbulkan dampak negatif dan positif bagi lingkungan. Peningkatan jumlah APD sudah barang tentu akan berdampak pada meningkatnya volume sampah medis atau limbah infeksius yang dihasilkan. Peningkatan sampah medis ini sangat berpotensi menularkan penyakit kalau tidak dikelola dengan benar. Untuk itu saya berharap pada semua pemangku kepentingan di Kabupaten Kotawaringin Barat, mari kita saling membantu dan bekerjasama dalam menjaga lingkungan agar tetap kondusif, bersih dan sehat,” imbau Nurhidayah.

Dikatakan pula, bahwa sejalan dengan tema hari lingkungan hidup tahun 2020, maka menjaga keanekaragaman hayati merupakan pondasi pendukung semua aspek kehidupan manusia, mulai dari aspek kesehatan, menyediakan udara dan air bersih, makanan, obat-obatan dan mitigasi perubahan iklim.

“Merubah atau menghilangkan salah satu komponen dari jaringan keanekaragaman hayati akan menyebabkan seluruh sistem berubah, dan menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan manusia”, tandasnya.

Sementara itu, dalam laporannya Kepala DLH Kobar, Bambang Djatmiko Trikora menyampaikan bahwa tema peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2020 adalah “Biodiversity" dengan tagline “Time to Nature”.

Disampaikan pula bahwa sejalan dengan tema tersebut, pemerintah berkomitmen untuk melestarikan keanekaragaman hayati melalui upaya konservasi yang sistematis yakni perlindungan sistem pendukung kehidupan, pelestarian keanekaragaman spesies dan ekosistemnya dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

“Lingkungan hidup bermanfaat untuk manusia, begitu juga dengan makhluk hidup lainnya, seperti tumbuhan dan satwa. Sudah waktunya kita memelihara dan merawat alam lebih baik untuk keberlangsungan kehidupan di muka bumi ini,” ujar Bambang.

Lebih lanjut dikatakan bahwa peringatan hari lingkungan hidup tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena pada saat ini kita sedang menghadapi situasi Pandemi Covid-19. Kondisi ini menjadi pengingat bagi kita, bahwa kesehatan manusia sangatlah erat hubungannya dengan kondisi alam.

“Membiasakan diri dengan cara hidup sehat menjadi keharusan, maka pada peringatan hari lingkungan hidup yang terselenggara hari ini, kami tetap menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari penyebaran Covid-19,” imbuhnya. (dlhkobar/karlan08)