Pencarian Korban Longsor Tambang Tradisional di Kecamatan Aruta Resmi Dihentikan

MMC Kobar – Musibah longsor yang terjadi di lokasi pertambangan tradisional Kecamatan Arut Utara beberapa waktu lalu menelan korban jiwa. Sejak dilaksanakan operasi pencarian korban, telah berhasil dievakuasi 3 korban dengan keadaan meninggal. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) bersama tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD dan elemen lainnya selama 7 hari terus berupaya mengevakuasi dengan hasil penemuan 3 jenazah korban dari 10 korban tertimbun longsor. Dimana 7 korban masih dinyatakan belum ditemukan.

Terkait dengan operasi SAR yang telah berjalan selama 7 hari ini, pada Rabu (25/11) tim gabungan menyatakan bahwa operasi pencarian korban yang masih terjebak dinyatakan dihentikan. Namun demikian, tim masih akan terus memantau lokasi kejadian perkara dibantu dengan aparat setempat.

(Baca Juga : Pengecoran Lantai Jembatan Sintang, Akses Jalan Ditutup Total)

Hal ini disampaikan lagsung oleh tim gabungan yang dipimpin oleh Bupati Kobar dalam konfererensi pers bertempat di kantor Bupati. “Tim telah berupaya maksimal untuk menemukan korban yang masih terjebak, namun kedalaman lobang tambang dan kondisi cuaca menjadi kendala utama, faktor keselamatan tim juga harus menjadi pertimbangan,” kata Hj Nurhidayah.

Sehingga, lanjut Bupati, akhirnya diambil kesepakatan bersama tim gabungan untuk menghentikan proses evakuasi korban bencana longsor tambang tradisional Kecamatan Arut Utara.

"Pemkab Kobar bersama tim gabungan telah berupaya maksimal selama 7 hari sesuai SOP penyelamatan dan evakuasi dari Basarnas. Informasi terakhir adalah 3 jenazah berhasil di evakuasi dan 7 jenazah belum berhasil sampai hari ini. Ini adalah batas waktu terakhir. Untuk itu setelah dikonfirmasi bersama tim gabungan, serta pihak keluarga korban mengikhlaskan anggota keluarga yang menjadi korban, maka diputuskan untuk pemberhentian proses evakuasi di lokasi, mengingat tingkat kesulitan dilapangan yang tidak memungkinkan dilanjutkan," kata Hj Nurhidayah.

Untuk perkembangan selanjutnya lokasi pertambangan dan area sekitarnya akan dilaksanakan evaluasi bersama kedepannya. (prokom kobar)