Penanaman Mangrove di Wilayah Pesisir Kobar, Upaya Pemerintah Pulihkan Ekonomi dan Lestarikan Lingkungan
- penulis DPKP Kobar
- Jumat, 27 November 2020
- dibaca 900 kali
MMC Kobar - Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, pemerintah telah mengambil kebijakan dan langkah luar biasa di bidang keuangan negara dalam rangka penyelamatan kesehatan dan perekonomian nasioal dengan pemulihan perekonomian pada dunia usaha dan masyarakat yang terdampak. Salah satunya, melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang telah diterjemahkan dalam Program Padat Karya Penanaman Mangrove.
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Kahayan melaksanakan kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) yang merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai dampak pandemi Covid-19 yang hingga kini masih berlangsung di tanah air, termasuk di Kotawaringin Barat (Kobar).
(Baca Juga : 4260 Peserta Ikuti UNBK Dan UNKP )
Pihak BPDASHL Kahayan yang diwakili Ridwan Chalid saat monitoring penanaman di Desa Sebuai Jumat (27/11) mengatakan, kegiatan PKPM seluas 152 H di wilayah pesisir Kobar yaitu Desa Sungai Bakau, Desa Keraya, Desa Sebuai Timur, Desa Sebuai, Desa Tanjung Putri dan Desa Sungai Cabang dengan melibatkan elemen masyarakat pesisir yang saat ini sudah terlaksana 65% dari target yang akan dicapai.
“Program ini merupakan bantuan dengan pola langsung kepada masyarakat melalui pemberian pekerjaan penanaman mangrove, mulai dari mencari bibit, menyemai, membuat pagar, alat pelindung ombak dan pembuatan rumah jaga yang kesemuanya diupah berdasarkan Hari Orang Kerja (HOK), yang diharapkan dapat mengurangi dampak ekonomi dan kesehatan masyarakat pesisir selama masa pandemi,” ujar Ridwan.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kobar, Rusliansyah menyampaikan terima kasih atas bantuan dan program penanaman mangrove yang telah disalurkan oleh KLHK dan KKP.
“Selain meningkatkan perekonomian masyarakat, Program Padat Karya Penanaman Mangrove ini diharapkan mampu mengurangi dampak kerusakan ekosistem mangrove yang merupakan tempat bertelur, berlindung dan berkembang biaknya ikan-ikan kecil,” tambahnya.
“Kami mengharapkan kepada kelompok dan masyarakat pelaksana setelah program kegiatan tahun 2020 ini berakhir, agar tanaman mangrove tersebut dapat terus dirawat dan dipelihara, sehingga tetap tumbuh dan lestari serta memberikan manfaat bagi lingkungan dan kehidupan mendatang, sehingga program ini dapat berhasil dari segi tujuan ekologi dan ekonomi,” tutup Rusliansyah. (nita&razak/diskan)