Pemkab Kobar Gelar FGD Percepatan Penurunan Stunting Bersama Stakeholder Terkait
- penulis Diskominfo Kobar
- Rabu, 23 Agustus 2023
- dibaca 411 kali
MMC Kobar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar Focus Group Discussion (FGD) percepatan penurunan stunting untuk wilayah Kobar bertempat di ruang rapat setda, Rabu (23/08).
FGD dipimpin oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Agus Basrawiyanta. Dalam FGD tersebut,Agus Basrawiyanta menjelaskan bahwa berdasarkan koordinasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, target penilaian prevalensi stunting Tahun 2023 melalui Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang telah terlaksana pada 15 Agustus-2 Oktober 2023 di Kotawaringin Barat pada 67 Blok Sensus (45 desa/ kelurahan) adalah sebanyak 15.75 persen.
(Baca Juga : Presiden: Prioritaskan Pengembangan SDM dalam RAPBN 2019)
“Diharapkan pada Tahun 2024, target penurunan stunting di Kobar bisa menurun menjadi 12,49,” kata Agus Basra.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, pendampingan percepatan penurunan stunting ini dilakukan oleh 208 tim pendamping keluarga se-Kabupaten Kobar yang telah dilatih pada Tahun 2022 dan 2023 dalam hal penggunaan aplikasi elsimil (Elektronik Siap Nikah & Hamil), e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) Kartu Kembang Anak dan rekam medis.
“Adapun kegiatan prioritas implementasi 5 poin Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia (RAN PASTI) antara lain Penyediaan data, Pendampingan KRS, Pendampingan Calon Pendamping (Catin)/ Calon Pasangan Usia Subur (PUS), Surveilans Keluarga Beresiko Stunting, dan Audit Kasus Stunting,” jelasnya.
“Data stunting harus selalu di update dan saling koordinasi antar stakeholder terkait juga masyarakat agar dapat mencegah serta menurunkan stunting yang ada di wilayah Kobar,” lanjut Agus.
Agus menambahkan, Program Implementatif yang sedang dan akan dilaksanakan oleh Tim Kobar dalam percepatan penurunan stunting yakni Gerebek Stunting (Gerakan Berkunjung Ke Keluarga Anak Stunting), BAAS (Bapak/ Bunda Asuh Anak Stunting), dan DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting).
Dalam FGD juga ada paparan materi oleh Dr. Ir. Evi Veronica, M.S. dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Palangka Raya terkait penanggulangan stunting terutama yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah, dimana mereka menggerakkan mahasiswa/i yang sedang KKN dalam memberikan edukasi terkait stunting. (Dsy/Diskominfo Kobar)