Meski Diterpa Pandemi, Realisasi Investasi Kobar Tahun 2020 Capai 6,911 Triliun Rupiah

Bupati Kobar Hj Nurhidayah saat mengikuti acara Silaturahmi Akbar dan Halal Bihalal Tokoh Kobar Nasional yang digelar oleh HMI Kobar secara virtual, Senin (17/5/2021)

MMC Kobar - Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) memiliki potensi sumber daya alam yang sangat beragam dan berlimpah, yang menyediakan potensi dan peluang investasi dari berbagai sektor, antara lain sektor pariwisata, sektor pertanian dalam arti luas, sektor peternakan, sektor perikanan serta sektor industri dan sektor perdagangan. Potensi dan peluang investasi tersebut haruslah dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara maksimal guna membangun Kotawaringin Barat, dan pada akhirnya berkontribusi pada pembangunan Indonesia.

Hal ini disampaikan Bupati Hj Nurhidayah dalam sambutannya ketika menghadiri kegiatan Silaturahmi Akbar Dan Halal Bihalal Tokoh Kobar Nasional yang digagas oleh Himpunan Mahasiswa (HIMA) Kobar Nasional. Kegiatan yang berlangsung pada Senin (17/5) ini diikuti oleh banyak tokoh asal Kobar dari berbagai kalangan. Selain para tokoh Kobar, kegiatan ini juga dihadiri perwakilan kementerian investasi RI yang berdialog terkait dunia investasi dengan tema yang diangkat adalah ‘Membangun Indonesia dari Kotawaringin Barat’. 

(Baca Juga : Hamparan Gosong Baras Basah, Daya Tarik Wisata Desa Teluk Bogam)

Dalam kesempatan ini Hj Nuhidayah mengungkapkan situasi investasi di tahun 2021 memang bukan dalam kondisi baik mengingat hantaman pandemi Covid-19. Namun Hj Nurhidayah menyampaikan pencapaian realisasi investasi di Kobar pada tahun 2020 dapat memenuhi target yang ditetapkan yaitu sebesar 6,911 triliun rupiah dari target 6,607 triliun rupiah, dengan kontribusi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 4,741 triliun rupiah atau (68,61%) dan penanaman modal asing (PMA) sebesar 2,169 triliun rupiah atau (31,39%), dimana pencapaian PMDN lebih besar dibandingkan pencapaian PMA.

“Penyumbang realisasi investasi terbesar yaitu berasal dari sektor primer sebesar 39,1% selanjutnya sektor tersier sebesar 37,6% dan sektor sekunder sebesar 23,3%,” kata Hj Nurhidayah. Hj Nurhidayah mengatakan hantaman pandemi tidak menyurutkan semangat dirinya bersama jajaran Pemkab Kobar untuk tetap berusaha membangun daerah dan perekonomian masyarakat, sehingga dapat bertahan dan bangkit dari perlambatan perekonomian. 

“Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melalui misi penanaman modalnya berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, menyediakan infrastruktur yang memadai, memberikan kemudahan dan/atau insentif bagi para investor  serta memberdayakan dunia usaha termasuk UMKM dan seluruh kegiatan perekonomian yang ada,” tambah Hj Nurhidayah. (prokom kobar)