Masuki Awal Tahun 2023, BPBD Kobar bersama Tim Gabungan Tangani Karhutla di Beberapa Titik

Kondisi Karhutla di kawasan Desa Natai Baru, Kecamatan Arut Selatan pada Senin (2/1/2023).
Pantauan dari udara kondisi Karhutla di area Desa Kumpai Batu Bawah, Kecamatan Arut Selatan pada Senin (2/1/2023) lalu.

MMC Kobar - Memasuki awal tahun 2023, personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) berhadapan dengan kepulan asap. Sejak Jumat (30/12) hingga Selasa (2/1) kemarin, personil melaksanakan penanganan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa titik.

Lokasi karhutla berada di area perkebunan Desa Kumpai Batu Bawah, sekitar area Perum Pinang Merah Pasir Panjang, Gg Bengkirai Muda I Dusun Tatas Kelurahan Baru, dan area perkebunan Desa Natai Baru. Rata-rata luasan dari tiap lokasi kejadian sekitar 20 hingga 27 hektar. Sedangkan untuk di area Pasir Panjang dan Dusun Tatas luasan terbakar kurang lebih satu hektar.

(Baca Juga : SKB CPNS Hari Pertama di Kobar Berjalan Lancar)

Personil yang bertugas bersama tim gabungan terdiri dari TNI, Polri, Manggala Agni, Damkar, Tagana, PMI, IAE, relawan, serta masyarakat sekitar. Tiga unit tangki water supply BPBD dan beberapa unit mesin portabel dikerahkan untuk penanganan.

Personil bekerja dengan sigap dikarenakan angin yang kencang memperluas area yang terbakar. Untuk beberapa kondisi tim harus dibagi untuk bisa menjangkau titik api yang muncul di waktu bersamaan.

“Penanganan terbantu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi Selasa (3/1) siang. Karena itu, sebagian hanya melakukan pendinginan lahan,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kobar Martogi Siallagan.

Martogi menambahkan, dari hasil pengumpulan data di lapangan, kebakaran terjadi diduga karena pembukaan lahan oleh masyarakat. “Sebagian masih dalam penyelidikan pihak terkait. Tapi untuk sisanya diduga karena pembersihan lahan oleh masyarakat,” ungkapnya.

Cuaca yang cenderung terik disertai angin kencang juga menjadi faktor penyebab meluasnya wilayah yang terbakar. “Diimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Karena wilayah kita sangat rentan. Jika asap sudah terlalu banyak maka akan berakibat buruk baik untuk kesehatan maupun aktivitas keseharian,” imbaunya. (bpbd kobar)