Masuk 75 Besar ADWI 2023, Pj Bupati Kobar Harap Pasir Panjang Menginspirasi Desa-desa Lain

MMC Kobar – Dalam rangka mengevaluasi potensi dan penilaian 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023, Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan visitasi di Desa Pasir Panjang. 

Penilaian 75 besar ADWI merupakan upaya untuk mengenali dan menghargai desa-desa wisata yang telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan sektor pariwisata di Indonesia. 

(Baca Juga : Wabup Kobar Terima Bantuan Kedua dari PT KPC)

Desa Pasir Panjang terpilih sebagai salah satu desa yang masuk dalam penilaian tersebut berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Kemenparekraf. Desa ini memiliki potensi alam dan budaya yang kaya serta telah mengimplementasikan berbagai program dan inovasi untuk meningkatkan kualitas pariwisata di wilayahnya.

Dalam visitasi hari Kamis (22/6) tersebut, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf, bersama tim melakukan peninjauan langsung terhadap berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata di Desa Pasir Panjang. Mereka melihat potensi daya tarik wisata, infrastruktur, keberlanjutan lingkungan, pengelolaan destinasi, serta partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan pengelolaan desa wisata.

Penjabat (Pj) Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Budi Santosa yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh kepada Desa Pasir Panjang atas upaya yang telah dilakukan dalam mengembangkan pariwisata di wilayahnya. Ia berharap penilaian ini dapat memberikan dorongan dan motivasi bagi desa lain di Kabupaten Kobar untuk mengoptimalkan potensi wisata yang dimiliki.

"Desa Pasir Panjang telah menunjukkan komitmen dan upaya nyata dalam mengembangkan pariwisata, saya berharap desa Pasir Panjang terus menginspirasi desa-desa lain di daerah kita untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pariwisata," ucap Pj Bupati Budi Santosa.

Budi Santosa juga yakin akan potensi dari desa-desa yang ada di Kobar. “Tinggal bagaimana mengelolanya, tentunya melibatkan seluruh stakeholder yang ada, masyarakat harus kompak dan Bersatu,” pungkasnya. (rib/prokom setda)