Komunitas Sastra Melayu Kobar Gelar Lomba Cerdas Cermat dan Mendongeng dalam Bahasa Melayu Dialek Kotawaringin

Peserta lomba “besangan” menggunakan Bahasa Melayu Dialek Kotawaringin

MMC Kobar - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat telah melaksanakan program Revitalisasi Bahasa Daerah pada satuan pendidikan sejak tahun 2022 hingga saat ini (2025). 

Untuk mendukung inisiatif tersebut, Komunitas Melayu Kotawaringin Barat menggelar perlombaan berbahasa daerah dengan menggunakan Bahasa Melayu Dialek Kotawaringin. Ketua panitia kegiatan ini adalah Mila Susilawati dari Komunitas Melayu Kobar.

(Baca Juga : Pj. Bupati Mengukuhkan Paskibraka Kobar yang akan Bertugas Dalam Upacara Peringatan Kemerdekaan RI)

Kegiatan yang terdiri atas lomba cerdas cermat untuk tingkat SD dan SMP serta “Besangan” (mendongeng) untuk guru jenjang PAUD ini dilaksanakan pada Kamis (15/5) di Aula SKB, Jalan Pramuka Nomot 7, Desa Pasir Panjang. Acara diikuti oleh 28 satuan pendidikan dari seluruh wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat.

Foto bersama Plt Kepala Dinas Dikbud Kobar dan jajaran beserta para tokoh budaya, pengawas sekolah dan juga dari Komunitas Bahasa Melayu.

Turut hadir dalam kegiatan ini para kepala SOPD, tokoh budaya, serta para pengawas sekolah. Acara dibuka secara resmi oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kotawaringin Barat, Jamri.

“Kami sangat bersyukur dan mengapresiasi Komunitas Melayu Kotawaringin Barat atas penyelenggaraan lomba cerdas cermat dan besangan ini. Kegiatan ini merupakan wujud nyata pelestarian bahasa daerah, khususnya Bahasa Melayu Dialek Kotawaringin di Kabupaten Kotawaringin Barat,” ujarnya.

Jamri juga menambahkan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sangat mendukung upaya komunitas dalam melestarikan bahasa daerah melalui kegiatan-kegiatan kreatif. “Lomba ini memberi warna baru dalam dunia pendidikan, sekaligus menjadi bukti bahwa kita mencintai dan menghargai bahasa daerah,” imbuhnya.

Menariknya, peserta lomba datang dari sekolah-sekolah yang letaknya cukup jauh dari lokasi kegiatan. Hal ini menunjukkan antusiasme serta kecintaan siswa, guru, dan orang tua terhadap bahasa daerah yang mulai tumbuh kembali.

Ia juga berharap agar dinas-dinas lain turut menginisiasi kegiatan serupa dalam upaya mendukung pelestarian bahasa ibu. “Kedepan, kami berharap lomba seperti ini bisa dilaksanakan pada jenjang yang lebih tinggi, seperti tingkat SMA. Kami juga mengajak semua pihak, termasuk para pemangku kebijakan dan stakeholder, untuk bersama-sama mendorong pelestarian bahasa daerah agar dapat digunakan lebih luas lagi,” pungkasnya. (vero-dikbud)

Peserta lomba cerdas cermat untuk tingkat SD dan SMP